PROGRAM pembangunan 1.100 Desa Nelayan yang digagas pemerintah pada tahun ini dinilai menjadi momentum strategis untuk mendorong kemandirian sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Hal itu disampaikan oleh Dosen Program Studi Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Gatot Supangkat, dalam keterangannya pada Jumat (15/08/2025).
Menurut Gatot, keberhasilan program Desa Nelayan tidak hanya terkait dengan penguatan ketahanan pangan, tetapi juga berpotensi menjadi motor pertumbuhan ekonomi berbasis sumber daya lokal.
“Kalau kita kelola kekayaan di darat dan laut dengan benar dan bijak, saya yakin Indonesia bisa menjadi the world leader. Ini bukan hal yang mustahil, karena potensinya luar biasa,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa pembangunan Desa Nelayan harus dipandang sebagai sebuah ekosistem utuh yang mencakup kualitas sumber daya manusia (SDM), pemanfaatan potensi lokal, hingga pelestarian budaya dan kearifan lokal.
“SDM memegang peran vital, karena masyarakat setempatlah yang paling memahami kondisi daerah. Mereka harus dibekali pengetahuan dan keterampilan yang tepat untuk mengelola potensi wilayahnya,” tambahnya.
Indonesia, kata Gatot, memiliki modal alam yang sangat besar. Sebagai negara dengan keanekaragaman hayati terkaya, Indonesia menempati peringkat kedua dunia untuk biodiversitas darat setelah Brasil, dan peringkat pertama jika potensi laut diperhitungkan.
Namun demikian, Gatot mengingatkan bahwa pengelolaan potensi Desa Nelayan memerlukan teknologi tepat guna serta kebijakan yang adaptif terhadap kebutuhan daerah. Menurutnya, kebijakan tidak boleh disamaratakan secara nasional.
“Kebijakan harus bersifat induktif, dimulai dari realitas di lapangan, bukan deduksi dari pusat yang sama untuk semua daerah,” tegasnya.
Program ini diharapkan menjadi pijakan baru bagi Indonesia dalam mengoptimalkan kekayaan maritim dan agrarisnya. Lebih jauh, keberhasilan Desa Nelayan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai negara maritim yang berdaulat, mandiri, dan berdaya saing global.
Redaksi01-alfian