SUASANA hangat Desa Wonokerto, Kecamatan Leksono, mendadak berubah menjadi forum penuh tanya pada Selasa (12/08/2025) malam. Sejumlah warga menyuarakan keresahan terkait dugaan ketidaksesuaian data aset dan laporan keuangan desa yang dinilai belum transparan.
Pertemuan yang digelar di balai desa itu dihadiri oleh perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh masyarakat, perwakilan RT/RW, dan hampir seluruh tokoh desa. Agenda utama membahas dugaan selisih saldo Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), permasalahan inventaris, serta dana Unit Pengelola Kegiatan (UPK) yang belum jelas pemanfaatannya.
Sejumlah warga menilai, laporan keuangan desa perlu disajikan secara terbuka agar tidak memunculkan kecurigaan. Mereka meminta pemerintah desa segera melakukan klarifikasi dan audit internal untuk memastikan penggunaan dana sesuai ketentuan.
Isu ketidaksesuaian data aset dan keuangan desa ini dinilai penting ditindaklanjuti agar tidak menimbulkan gesekan sosial. Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) disebut telah menginisiasi rencana kunjungan pembelajaran pengembangan desa, yang diharapkan menjadi momentum untuk memperbaiki tata kelola dan mendorong transparansi.
BPD Wonokerto berjanji akan menindaklanjuti aspirasi warga dengan menggelar rapat internal bersama pemerintah desa dan memanggil pihak terkait. “Kami akan memastikan proses ini berjalan sesuai prosedur, demi menjaga kepercayaan masyarakat,” tegas salah satu anggota BPD.
Redaksi01-alfian