LAPANGAN sepak bola Desa Pappandangan, Kecamatan Anreapi, pada Selasa (13/08/2019) sore, berubah menjadi arena tawa dan sorak sorai. Bukan pertandingan sepak bola biasa yang digelar, melainkan Bola Dangdut — laga unik yang memadukan olahraga dengan iringan musik dangdut secara langsung.
Ajang ini diikuti empat dusun, yaitu Dusun Balla, Paladan, Kanangan, dan Batu. Masing-masing tim terdiri dari lima pemain gabungan ibu-ibu dan pemuda desa, menjadikan suasana pertandingan kian meriah dan penuh warna.
Dinamakan Bola Dangdut karena selama pertandingan berlangsung, penonton dan pemain dihibur dengan lantunan lagu-lagu dangdut yang mengiringi setiap langkah, umpan, dan gol yang tercipta. Sorakan penonton kerap bercampur dengan nyanyian, menciptakan atmosfer yang tak ditemukan di turnamen sepak bola pada umumnya.
Kepala Desa Pappandangan, H. Makmur, menjelaskan bahwa ide lomba ini muncul sebagai solusi keterbatasan lokasi dan untuk menghadirkan hiburan langsung bagi warga. “Lomba ini dipilih karena dapat menghibur sekaligus bisa langsung dinikmati oleh masyarakat,” ujarnya.
Lebih dari sekadar hiburan, Bola Dangdut menjadi sarana mempererat silaturahmi antarwarga dan menghidupkan semangat kebersamaan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-74.
Kemeriahan pertandingan yang diselingi goyangan pemain dan tawa penonton membuktikan bahwa olahraga bisa menjadi wahana kreatif untuk memupuk kekompakan warga, sekaligus melestarikan musik dangdut sebagai bagian dari hiburan rakyat.
Redaksi01-alfian