ADVERTORIAL – Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Emy Rosana Saleh, mengapresiasi kunjungan Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC) ke SMP Negeri 2 Tenggarong pada Rabu (13/08/2025).
Kunjungan tersebut merupakan rangkaian agenda SEAMOLEC sebagai pusat pengembangan model pembelajaran terbuka dan jarak jauh di kawasan Asia Tenggara. Melalui agenda ini, SEAMOLEC ingin melihat secara langsung implementasi pembelajaran berbasis digital yang sudah diterapkan di sekolah-sekolah Kukar, terutama di SMPN 2 Tenggarong.
Emy menyampaikan, kedatangan SEAMOLEC menjadi momentum penting dalam upaya memperkuat mutu pendidikan tingkat menengah pertama di Kukar. Terutama, kata dia, dalam hal pemanfaatan teknologi digital yang semakin relevan dengan kebutuhan zaman.
“Kunjungan ini bukan hanya bentuk pengakuan, tetapi juga peluang besar bagi kita untuk terus berinovasi. Pendidikan harus adaptif terhadap perkembangan teknologi, dan SMPN 2 Tenggarong menjadi salah satu contoh penerapannya,” ujar Emy.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Disdikbud Kukar konsisten mendorong sekolah agar terbuka terhadap sistem pembelajaran berbasis digital. Dorongan itu diwujudkan melalui pelatihan guru, penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, serta menjalin kemitraan dengan berbagai lembaga, baik di tingkat regional maupun internasional.
Ia menekankan, inovasi digital di dunia pendidikan bukanlah sekadar tren sesaat, melainkan sudah menjadi kebutuhan nyata di era modern. Karena itu, Emy berharap kunjungan SEAMOLEC akan membuka ruang kolaborasi yang lebih luas. Kolaborasi tersebut mencakup pengembangan kurikulum, penerapan metode pembelajaran yang lebih interaktif, hingga peningkatan kompetensi tenaga pendidik di Kukar.
“Harapan kami, kunjungan ini akan membuka jalan bagi kolaborasi yang lebih luas, baik dalam pengembangan kurikulum, metode pembelajaran, maupun peningkatan kompetensi guru di Kukar,” tambahnya.
Dalam kunjungan itu, tim SEAMOLEC juga berdialog langsung dengan para guru dan siswa mengenai penggunaan perangkat digital dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Mereka turut meninjau ruang kelas yang sudah dilengkapi sarana pendukung, termasuk sistem pembelajaran jarak jauh yang telah diimplementasikan sekolah.
Emy menilai respons guru maupun siswa cukup positif terhadap program digitalisasi pendidikan tersebut. Dengan dukungan pemerintah daerah, ia optimistis sekolah-sekolah di Kukar dapat semakin adaptif terhadap sistem pembelajaran modern tanpa kehilangan jati diri lokal.
“Kita ingin memastikan bahwa transformasi digital berjalan seimbang, yakni meningkatkan kualitas pembelajaran sekaligus tetap menanamkan karakter bagi peserta didik,” pungkasnya. []
Penulis: Hariyadi | Penyunting: Agus Riyanto