PEMERINTAH Kabupaten melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) berperan aktif dalam kunjungan pembelajaran pengembangan desa, sejalan dengan komitmen pemerintah pusat membangun Papua melalui program strategis yang terintegrasi.
Dalam pertemuan bertema “Papua Bersatu, Indonesia Maju: Menuju Generasi Sehat, Ekonomi Mandiri, dan Kampung Terpadu” yang digelar di Nabire, Selasa (12/08/2025), pemerintah pusat dan daerah merumuskan langkah nyata membangun kesehatan, ekonomi, dan kemandirian desa di Tanah Papua.
Acara yang dihadiri langsung masyarakat Papua Tengah dan diikuti secara daring oleh perwakilan dari lima provinsi lain di Tanah Papua ini menjadi forum strategis untuk memperkuat sinergi antara pemangku kebijakan dan masyarakat adat.
Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa menjelaskan percepatan program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui pembentukan Pokja yang dipimpin Wakil Gubernur, penambahan titik dapur sehat, serta pemetaan sekolah pelaksana.
“Pelaksanaan MBG memberi efek berganda, mulai dari meningkatnya pendapatan petani dan peternak lokal, hingga perbaikan gizi anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan penurunan angka stunting,” ujar Meki.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa Papua menjadi wilayah tercepat dalam realisasi MBG, dengan capaian 25 persen dari target. Ia menekankan penggunaan bahan baku lokal untuk memutar roda ekonomi desa.
“Kami ingin dana yang dialokasikan dibelanjakan untuk bahan pangan dari lokal, dimasak oleh mama-mama Papua, dan dibagikan kepada anak sekolah, ibu hamil, serta balita,” ucap Dadan.
Di sektor ekonomi, Papua Tengah mencatat sejarah sebagai provinsi pertama di Papua yang membentuk Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di seluruh desa dan kelurahan. Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi mengapresiasi langkah ini.
“Saya mengapresiasi Papua Tengah menjadi provinsi pertama di wilayah Papua yang 100 persen membentuk KDMP,” kata Budi Arie.
Menteri Desa PDTT Yandri Susanto menegaskan pentingnya mengelola dana desa—yang di Papua mencapai Rp6,5 triliun per tahun—untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis desa.
“Kalau makan siang bergizi berhasil, koperasi desa berhasil, yang menikmati adalah masyarakat kampung karena perputaran uangnya ada di desa,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari tokoh adat. Kepala Suku Nabire Melkisedek Rumawi menilai kehadiran BGN menjadi investasi jangka panjang bagi generasi muda Papua.
Rangkaian kegiatan serupa juga dilaksanakan di Jayapura, Wamena, Merauke, Sorong, dan Manokwari, mencakup penyaluran bantuan sosial, pemeriksaan kesehatan gratis, serta peletakan batu pertama dapur MBG.
Redaksi01-alfian