Kreatif! Desa di Kukar Rayakan Kemerdekaan dengan Lomba Melamun

Related Articles

Festival MBG Maruyung Angkat Budaya dan Literasi

28/11/2025

Kadisah Carnaval Night 2025 Semarakkan Desa Bulu

24/11/2025

Ia menambahkan bahwa keberhasilan Pemuteran menjadi bukti nyata bahwa desa wisata di Indonesia mampu bersaing di tingkat global dengan tetap menjaga keberlanjutan, budaya, dan pemberdayaan masyarakat lokal. Desa Wisata Pemuteran memang dikenal luas karena mengusung konsep ekowisata berbasis konservasi laut, terutama melalui program pelestarian terumbu karang berbasis masyarakat yang dikenal sebagai Biorock Project. Keunikan ini menjadikan Pemuteran contoh nyata bagaimana pariwisata dapat tumbuh tanpa mengorbankan kelestarian alam. Pencapaian ini sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan potensi desa wisata berkelas dunia, serta menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan dan inklusif.

18/10/2025

PERAYAAN Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Desa Muara Kaman Ulu, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, berlangsung penuh warna dengan sentuhan kreativitas warga.

Acara yang digelar pada Kamis (14/08/2025) ini bukan hanya diisi dengan lomba tradisional seperti balap karung, tarik tambang, hempas bantal, dan memasukkan paku ke dalam botol, tetapi juga menghadirkan lomba unik yang jarang dijumpai: lomba melamun.

Kepala Desa Muara Kaman Ulu mengatakan, ide lomba melamun ini muncul dari keinginan panitia untuk menghadirkan kegiatan yang menghibur sekaligus memicu tawa penonton. Peserta diminta duduk diam tanpa ekspresi selama beberapa menit, sementara dewan juri menilai dari ketenangan, konsistensi, dan kemampuan “mengabaikan” gangguan.

“Awalnya hanya ide iseng, tapi ternyata malah menjadi lomba yang paling banyak menarik penonton. Semua tertawa melihat peserta berusaha serius melamun, padahal di sekelilingnya ramai dengan teriakan dan candaan,” ujar salah satu panitia.

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) turut mengapresiasi kreativitas tersebut. Menurut DPMD, kegiatan semacam ini menjadi contoh bagaimana masyarakat desa mampu mengembangkan acara peringatan nasional dengan cara yang unik, tanpa menghilangkan nilai kebersamaan.

Selain hiburan, perayaan ini juga menjadi ajang mempererat silaturahmi antarwarga, memupuk rasa nasionalisme, dan memperkenalkan tradisi lokal yang dikemas secara kreatif.

Redaksi01-alfian