PEMERINTAH Kabupaten Lamongan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menginisiasi kunjungan pembelajaran pengembangan desa yang memperlihatkan hasil nyata inovasi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Membangun Desa (KKN UMD) Universitas Jember (UNEJ). Program ini dinilai mampu memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan perekonomian warga.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, pada Rabu (13/08/2025) menyatakan apresiasinya terhadap kreativitas mahasiswa yang berhasil mengolah limbah menjadi pakan ternak dan pupuk organik. Ia menilai inovasi tersebut aplikatif, relevan dengan potensi desa, dan berdampak langsung pada sektor peternakan serta pertanian.
“Produk yang dihasilkan mahasiswa KKN aplikatif, sesuai potensi desa masing-masing, terutama di bidang peternakan dan pertanian. Ini akan mendukung kemajuan desa,” ujar Yuhronur.
Salah satu contoh inovasi terlihat di Desa Klagensrampat, di mana mahasiswa mengembangkan pelet pakan ternak berbahan gulma azoleaf. Tanaman yang sebelumnya dianggap pengganggu di sawah ini ternyata memiliki kandungan serat tinggi dan nutrisi alami, sehingga cocok untuk pakan. Keberadaannya yang melimpah tanpa biaya membuatnya mampu menekan ongkos produksi peternak sekaligus menjaga kebersihan lingkungan.
Tidak hanya itu, mahasiswa KKN UMD juga menjalankan program Pupuk Mandiri Desa (Purisa) dengan mengolah kotoran sapi, ayam, dan kambing menjadi pupuk kompos ramah lingkungan. Program ini membantu petani mengurangi biaya modal sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan.
Bupati Yuhronur menyebut inovasi tersebut sejalan dengan program unggulan Pemkab Lamongan, Gerakan Membangun Ekonomi Rakyat Lamongan (Gemerlap), yang bertujuan mengembangkan potensi ekonomi desa dengan memberi nilai tambah pada produk lokal.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UNEJ, Prof. Dr. Yuli Witono, menegaskan bahwa kegiatan KKN UMD di Lamongan merupakan wujud sinergi kampus dan pemerintah daerah melalui kerja konkret di lapangan.
“Tematik KKN tahun ini fokus pada ketahanan pangan, menghadirkan inovasi yang mudah diterapkan masyarakat seperti pengolahan limbah menjadi pakan ternak dan pupuk organik di tiga desa sasaran,” ungkap Prof. Yuli.
KKN UMD UNEJ berlangsung pada Selasa (15/07/2025) hingga Senin (18/08/2025) di tiga desa, yakni Desa Latukan dengan program Bioqua, Desa Klagensrampat dengan Azoleaf dan Purisa, serta Desa Kebalankulon dengan Pocinas dan Rekolam. Ke depan, program ini diharapkan dapat berkelanjutan dan direplikasi oleh desa-desa lain dengan dukungan penuh dari Pemkab Lamongan.
Redaksi01-alfian