Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara
Related Articles
PEMERINTAH Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menegaskan komitmennya menghapus kemiskinan ekstrem pada 2029. Program unggulan Desa Berdaya menjadi ujung tombak upaya tersebut, dengan fokus pada penguatan ekonomi desa berbasis kolaborasi lintas sektor dan pemetaan masalah secara spesifik.
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menyampaikan bahwa program ini akan menyasar 106 desa yang menjadi kantong kemiskinan ekstrem di seluruh wilayah NTB. Pendekatan yang digunakan mengedepankan analisis mendalam atas permasalahan tiap desa, sehingga solusi yang diterapkan tepat sasaran dan berkelanjutan.Iqbal menegaskan, penghapusan kemiskinan ekstrem memerlukan sinergi seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, lembaga keuangan, hingga masyarakat.
Untuk mendukung pencapaian target ambisius ini, Pemprov NTB telah membentuk Tim Percepatan Pengentasan Kemiskinan. Tim ini bertugas memastikan setiap intervensi program selaras dengan kebijakan nasional dan komitmen Presiden RI dalam menghapus kemiskinan ekstrem di seluruh Indonesia.
Langkah ini juga akan mengintegrasikan program bantuan sosial, pemberdayaan ekonomi, peningkatan keterampilan kerja, dan penguatan akses terhadap layanan dasar, seperti pendidikan dan kesehatan.
Program Desa Berdaya diharapkan menjadi model pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal. Pemerintah akan menggandeng perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, dan pelaku usaha untuk membangun sistem ekonomi desa yang tangguh.
“Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci. Kita ingin setiap desa memiliki daya ungkit ekonomi yang kuat, sehingga warganya tidak hanya keluar dari kemiskinan ekstrem, tetapi juga mandiri secara berkelanjutan,” tambah Iqbal.
Dengan target nol persen kemiskinan ekstrem dalam empat tahun ke depan, NTB berupaya membuktikan bahwa percepatan pembangunan desa dapat menjadi solusi nyata untuk mengatasi ketimpangan ekonomi sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Redaksi01-alfian
