KABUPATEN Nunukan, Kalimantan Utara, menegaskan langkah strategisnya dalam memperkuat posisi sebagai daerah perbatasan negara dengan meluncurkan dua program unggulan: Desa Cerdas dan Satu Desa Satu Program Unggulan. Peluncuran yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) ini berlangsung pada Senin (11/08/2025), menjadi tonggak penting dalam transformasi daerah menuju perbatasan yang unggul dan berdaya saing.
Kepala DPMD Kabupaten Nunukan, Helmi Pudaaslikar, menegaskan pentingnya program ini mengingat letak strategis wilayah yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Menurutnya, tantangan dan peluang di perbatasan harus dihadapi dengan perencanaan yang matang serta pemberdayaan desa yang berkelanjutan.
“Dari sisi geostrategis, kita berada di garis depan perbatasan negara. Dari sisi geopolitik, kita adalah pintu gerbang lintas batas sekaligus berhadapan dengan tantangan penyelundupan dan pergerakan ilegal. Sementara dari sisi geoekonomi, meski terbatas infrastruktur, kita punya potensi besar sebagai penghubung perdagangan antarnegara,” ungkap Helmi.
Program Desa Cerdas akan fokus pada peningkatan kapasitas teknologi informasi di tingkat desa, mulai dari digitalisasi administrasi hingga pemanfaatan teknologi untuk layanan publik. Sedangkan Satu Desa Satu Program Unggulan mendorong setiap desa memiliki potensi unggulan yang dapat dikembangkan sebagai sumber ekonomi berkelanjutan.
Helmi menambahkan, kedua program ini saling melengkapi. Desa Cerdas akan memperkuat tata kelola, sedangkan program unggulan desa akan mendorong kemandirian ekonomi. “Keduanya adalah pondasi untuk membangun desa yang tidak hanya tangguh, tetapi juga adaptif terhadap perkembangan zaman,” jelasnya.
Pemerintah Kabupaten berharap, implementasi program ini mampu mengurangi kesenjangan pembangunan, memperkuat daya saing lokal, dan menjadikan Nunukan sebagai model pengelolaan daerah perbatasan di Indonesia.
“Ini bukan sekadar program, tetapi langkah strategis jangka panjang untuk memastikan bahwa perbatasan kita maju, aman, dan menjadi kebanggaan nasional,” tegas Helmi.
Peluncuran ini menjadi sinyal kuat bahwa pembangunan perbatasan tak lagi sebatas pengamanan wilayah, melainkan juga penguatan kualitas hidup masyarakat desa sebagai garda terdepan Indonesia.
Redaksi01-alfian