Petani Desa Bagik Papan Dapat Ilmu Baru dari Pakar Pertanian KKN Unram

DESA BAGIK PAPAN – Petani di Desa Bagik Papan mendapatkan kesempatan menambah wawasan melalui kegiatan Sosialisasi Budidaya Tanaman Padi dan Jagung yang digelar Mahasiswa KKN Universitas Mataram (Unram) tahun 2025. Acara ini menghadirkan sejumlah pakar pertanian, yakni Prof. Dr. Ir. I Gusti Putu Muliarta Aryana, M.P., Prof. Dr. I Wayan Sudika, M.P., Prof. Dr. Ir. Bambang Supeno, M.P., dan Prof. Ir. Moh. Sarjan, Ph.D., yang memaparkan materi seputar benih, pemupukan, hama, penyakit, hingga teknik pasca panen.

Kegiatan ini bertujuan mendorong peningkatan produktivitas pangan melalui penerapan pola budidaya yang tepat. Selama ini, hasil panen di Desa Bagik Papan kerap terhambat oleh serangan hama, penggunaan benih tidak bermutu, serta pemupukan yang kurang efisien.

Dalam sesi pertama, Prof. Muliarta menekankan pentingnya penggunaan benih unggul bersertifikat dan penerapan pola tanam jajar legowo. Jarak tanam seperti 2:1 atau 4:1 dinilai mampu memperbaiki sirkulasi udara, memudahkan pemupukan, dan mengurangi risiko serangan hama serta penyakit.
“Kesalahan petani sering kali terjadi karena tidak menjaga jarak tanam ideal. Ini bisa berdampak pada penurunan produktivitas,” ujarnya.

Prof. Sudika menambahkan strategi budidaya jagung berkelanjutan, khususnya di lahan kering. Ia menjelaskan varietas komposit yang lebih tahan kekeringan dan dapat ditanam kembali, sedangkan varietas hibrida cocok untuk produktivitas tinggi di lahan normal.

Masuk pada pembahasan hama dan penyakit, Prof. Bambang dan Prof. Sarjan memperingatkan bahwa kesalahan penanganan dapat menurunkan hasil panen hingga 80%. Monitoring berkala dan identifikasi dini menjadi langkah penting.
“Yang sering disalahkan kupu-kupu, padahal masalahnya justru ulat yang berkembang sebelum menjadi kupu-kupu. Satu betina bisa menghasilkan ribuan ulat,” kata Prof. Sarjan.

Para petani juga diingatkan bahwa pencampuran pestisida tanpa memahami bahan aktifnya dapat merugikan tanaman dan memboroskan biaya. Alternatif alami seperti pestisida nabati berbahan tembakau atau tanaman imba disarankan sebagai pilihan ramah lingkungan.

Menutup kegiatan, para profesor menyerahkan bantuan benih padi Inpari Unram 1 dan jagung Inpogo Unram 1. Dukungan ini diharapkan menjadi awal penerapan praktik budidaya yang lebih efektif dan berkelanjutan di Desa Bagik Papan.

Redaksi03

About adminfahmi

Check Also

KDMP Jadi Motor Kemandirian Ekonomi Desa

PEMERINTAH Kabupaten melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menginisiasi program kunjungan pembelajaran pengembangan desa …

Kubu Gadang, Desa Wisata Budaya yang Hidupkan Ekonomi Kreatif Warga

PADANG PANJANG – Desa Wisata Kubu Gadang menjadi salah satu contoh sukses pariwisata budaya yang …

Mahasiswa Untirta Dorong Minat Baca Siswa Lewat Program Literasi Desa

KABUPATEN TANGERANG – Kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik Literasi 42 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *