PEMERINTAH Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) mendorong berbagai inisiatif pengembangan desa, termasuk pemanfaatan potensi wisata lokal. Namun, di tengah semangat itu, Sendang Sampang di Desa Buntalan, Kecamatan Temayang, justru menyimpan kisah berbeda: sebuah destinasi yang dulu ramai, kini meredup.
Sendang Sampang dulunya menjadi primadona bagi warga sekitar dan wisatawan lokal. Sumber mata air alami yang tak pernah surut, kejernihan airnya, serta suasana alam yang asri menjadikan tempat ini favorit untuk berlibur atau sekadar melepas penat. Namun, panorama indah itu kini dibalut sepi.
Minimnya perawatan dan promosi membuat Sendang Sampang seolah terpinggirkan dari peta wisata desa. Beberapa fasilitas mulai usang, jalur akses kurang terkelola, dan daya tarik utamanya tak lagi ramai dibicarakan.
“Dulu tiap akhir pekan selalu ramai, sekarang pengunjungnya bisa dihitung dengan jari,” ujar Sutrisno, warga setempat, pada Minggu (10/08/2025).
Pemerintah Desa Buntalan mengakui perlunya evaluasi dan revitalisasi agar Sendang Sampang kembali hidup. Kepala Desa Buntalan, Sumarno, menegaskan bahwa pihaknya akan mengajukan usulan program perbaikan infrastruktur dan promosi wisata pada forum musyawarah desa mendatang.
“Kami ingin Sendang Sampang tak hanya menjadi kenangan, tapi juga kebanggaan desa,” ujarnya.
Melalui sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan dukungan dari DPMD, diharapkan Sendang Sampang bisa kembali menjadi destinasi unggulan, sekaligus motor penggerak ekonomi warga Desa Buntalan.
Redaksi01-Alfian