PEMERINTAH Kabupaten melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menginisiasi kegiatan kunjungan pembelajaran pengembangan desa yang dikemas dalam bentuk seminar. Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber utama dari kementerian dan lembaga nasional, yakni Bahri, Direktur Fasilitasi Perencanaan Keuangan dan Aset Pemerintahan Desa Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri; Jaka Sucipta, Direktur Dana Desa, Insentif, Otonomi Khusus, dan Keistimewaan Ditjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu; serta Eko B. Supriyanto, Chairman Infobank Institute.
Dalam paparannya, Bahri menegaskan bahwa Kementerian Dalam Negeri terus berupaya memfasilitasi pengelolaan keuangan desa secara transparan dan akuntabel melalui pemanfaatan teknologi. Salah satu terobosan tersebut adalah pengembangan integrasi aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dengan aplikasi Cash Management System (CMS) perbankan.
“Pengembangan versi terbaru ini bertujuan mendukung implementasi transaksi non tunai di desa. Dengan integrasi tersebut, pembayaran pajak dan transaksi lain dapat terinput otomatis ke dalam Siskeudes, sehingga memudahkan proses pelaporan dan menjadi dasar pengambilan kebijakan pengelolaan keuangan desa,” jelas Bahri.
Inovasi ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital dalam tata kelola keuangan desa, mengurangi risiko kebocoran anggaran, serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap pengelolaan dana desa. Pemerintah pusat juga mendorong pemerintah daerah dan desa untuk memperkuat literasi digital aparatur desa agar mampu memanfaatkan teknologi secara optimal.
Redaksi01-Alfian