BOGOR – IPB University resmi membuka Sekolah Pemerintahan Desa (SPD) Kabupaten Bogor Tahun 2025 pada Kamis (7/8) di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), Kampus IPB Dramaga. SPD angkatan kelima ini diikuti 210 peserta dari 70 desa, terdiri atas kepala desa, operator sosial, dan operator spasial.
Wakil Rektor IPB University Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Prof Deni Noviana, mendorong peserta menjadi motor penggerak perubahan di desa masing-masing. “Gunakan ilmu dan keterampilan yang diperoleh di IPB University untuk meningkatkan pelayanan desa yang lebih baik, adil, dan sejahtera,” ujarnya.
Dekan Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University, Prof Sofyan Sjaf, memaparkan bahwa SPD terinspirasi dari keberhasilan China mengentaskan kemiskinan melalui pendataan presisi serta pemetaan kelembagaan ekonomi sambil meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Gagasan SPD lahir dari diskusi IPB University dengan Pemerintah Kabupaten Bogor pada 2021. Program ini dimulai dengan 120 aparat dari 40 desa dan terus berkembang. “Hingga kini, total 290 desa telah menyelesaikan program SPD, dengan 870 aparat desa menjadi alumni,” jelas Prof Sofyan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bogor, Renaldi Yushab Fiansyah, menegaskan pentingnya menjadikan SPD sebagai ekosistem pembelajaran desa yang berkelanjutan. “Tidak berhenti pada pelatihan, tapi bergerak menuju implementasi nyata, salah satunya lewat program Data Desa Presisi,” katanya.
Kegiatan pembukaan SPD 2025 juga dirangkaikan dengan diskusi panel menghadirkan dua narasumber nasional, yaitu Wakil Menteri Koperasi RI, Ferry Juliantono, dan Wakil Kepala I Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BPTASKIN) RI, Nanik S Dayang.
Redaksi03