PEMERINTAH Kabupaten melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menginisiasi program kunjungan pembelajaran pengembangan desa sebagai upaya memperkuat kapasitas aparatur desa dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal.
Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada pemerintah desa dalam mengelola sumber daya dan mengembangkan sektor unggulan, termasuk pariwisata, pertanian, serta ekonomi kreatif. Dalam kunjungan tersebut, peserta diajak mengamati praktik terbaik dari desa-desa yang telah sukses membangun kemandirian dan meningkatkan kesejahteraan warganya.
Kepala DPMD menyampaikan bahwa kunjungan pembelajaran bukan sekadar kegiatan studi banding, melainkan sebuah langkah strategis untuk mengadopsi model pembangunan desa yang berkelanjutan. “Kita ingin setiap desa memiliki visi yang jelas, strategi yang tepat, dan keberanian untuk berinovasi,” ujarnya pada Sabtu (09/08/2025).
Salah satu destinasi pembelajaran yang menjadi sorotan adalah Desa Bambu di Bandung, yang terkenal dengan pengelolaan wisata alamnya. Desa ini mampu menggabungkan pelestarian lingkungan dengan pemberdayaan masyarakat, sehingga menjadi contoh nyata bagaimana potensi alam dapat diolah menjadi sumber penghasilan tanpa merusak ekosistem.
Kegiatan ini juga diharapkan mampu membuka wawasan pemerintah desa mengenai tren wisata berbasis komunitas yang saat ini semakin diminati wisatawan, terutama pasca-pandemi. Selain itu, pembelajaran ini memberi motivasi agar desa-desa lain dapat menciptakan destinasi wisata yang tidak hanya indah, tetapi juga bernilai ekonomi tinggi dan ramah lingkungan.
Dengan adanya program ini, Pemkab optimistis desa-desa di wilayahnya mampu melahirkan inovasi baru, mengurangi ketergantungan pada dana bantuan, serta menciptakan peluang kerja yang lebih luas bagi masyarakat desa.
Redaksi01-Alfian