PEMERINTAH Kabupaten Ngada melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) mendorong pengembangan potensi lokal dengan menginisiasi kunjungan pembelajaran ke Kampung Adat Wogo dalam rangkaian Festival Wolobobo 2025. Langkah ini disambut hangat oleh masyarakat setempat, khususnya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wogo.
Ketua Pokdarwis Desa Wogo, Yohanes “Hans” Bhaghi, menyatakan apresiasinya terhadap Pemkab Ngada yang tidak hanya memasukkan Wogo sebagai salah satu destinasi kunjungan festival, tetapi juga meresmikannya sebagai Desa Edu-Eco Wisata.
“Penetapan ini membuka jalan bagi Wogo untuk dikenal lebih luas, bukan hanya sebagai destinasi budaya, tetapi juga pusat edukasi dan pelestarian lingkungan,” ujar Hans pada Jumat (01/08/2025).
Kampung Adat Wogo, yang terletak di dataran tinggi dengan panorama pegunungan dan rumah adat yang masih terjaga keasliannya, menjadi representasi harmonis antara kearifan lokal dan keberlanjutan lingkungan. Desa ini menawarkan pengalaman wisata berbasis pendidikan, mulai dari pembelajaran tradisi leluhur, sistem pertanian ramah lingkungan, hingga pelestarian arsitektur adat.
Festival Wolobobo sendiri merupakan ajang tahunan yang memadukan seni budaya, kuliner, dan pameran potensi lokal. Kehadiran Wogo sebagai destinasi unggulan tahun ini diharapkan memperkaya pengalaman wisatawan dan meningkatkan perekonomian warga.
“Desa Edu-Eco Wisata bukan sekadar label, tapi komitmen untuk menjaga budaya dan alam sekaligus menghidupkan perekonomian melalui pariwisata berkelanjutan,” tambah Hans.
Dengan pengakuan resmi ini, Wogo kini menjadi bagian dari peta wisata edukasi dan ekowisata Kabupaten Ngada, membuka peluang kerjasama lintas sektor dan kunjungan wisata yang lebih beragam di masa depan.
Redaksi01-Alfian