JUMAT (08/08/2025), wacana pemangkasan dana desa dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 mulai memantik reaksi di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Pemerintah pusat memproyeksikan adanya pengurangan penyaluran dana desa tahun depan, meski belum diumumkan besaran pasti pemotongannya. Sementara itu, pada 2025, sebanyak 165 desa di Kebumen masing-masing menerima alokasi dana desa lebih dari Rp1 miliar.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kebumen menilai potensi penurunan dana desa dapat berdampak langsung pada program pembangunan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, dan layanan publik di tingkat desa.
“Jika memang terjadi pengurangan, desa harus lebih kreatif memanfaatkan sumber daya lokal dan memperkuat kolaborasi dengan pihak swasta maupun komunitas,” ujar salah satu pejabat DPMD Kebumen saat ditemui usai rapat koordinasi internal.
Sejumlah kepala desa pun mulai menyusun rencana cadangan, termasuk prioritas penggunaan anggaran untuk sektor yang paling vital seperti perbaikan jalan desa, penyediaan air bersih, dan program ketahanan pangan berbasis swadaya.
Pemerintah Kabupaten Kebumen juga tengah mendorong inisiatif pembelajaran dan pengembangan desa melalui kunjungan antarwilayah. Program ini diharapkan mampu memunculkan ide-ide baru yang dapat diterapkan meskipun dana desa tahun depan berkurang.
Meski menghadapi ancaman pemangkasan anggaran, pemerintah desa di Kebumen optimistis dapat menjaga laju pembangunan dengan mengutamakan efisiensi, inovasi, dan partisipasi masyarakat.
Redaksi01-Alfian