LUMAJANG – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif Kelompok 20 yang tengah mengabdi di Desa Sememu, Kecamatan Pasirian, menggelar sosialisasi dan edukasi pertanian bertajuk “Pesdaya”, singkatan dari Pestisida Daun Pepaya. Program ini menjadi inovasi lokal berbasis kearifan lingkungan, sekaligus upaya nyata mendukung pertanian berkelanjutan yang ramah terhadap alam.
Program “Pesdaya” merupakan bentuk respon mahasiswa atas permasalahan nyata yang dihadapi petani di Desa Sememu. Selama beberapa tahun terakhir, para petani—khususnya yang membudidayakan tembakau, padi, dan hortikultura—menghadapi serangan hama yang semakin masif. Ulat grayak menjadi momok bagi petani tembakau, sementara tanaman padi kerap dirusak oleh walang sangit dan tikus. Kondisi tersebut diperparah oleh ketergantungan pada pestisida kimia, yang selain mahal juga merusak kesuburan tanah serta membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.
Kepala Dusun Darungan mengungkapkan keprihatinannya. “Berbagai cara sudah kami coba lakukan. Tapi entah kenapa, tikus malah makin banyak dan sulit dikendalikan,” ujarnya saat diskusi terbuka bersama mahasiswa.
Melihat persoalan tersebut, mahasiswa KKN menghadirkan solusi alternatif melalui pembuatan pestisida nabati berbahan dasar daun pepaya. Daun ini dinilai mudah ditemukan, tidak memerlukan biaya tambahan, dan mengandung senyawa aktif seperti papain dan alkaloid yang bersifat toksik terhadap hama namun tetap aman bagi manusia.
Kegiatan sosialisasi dilangsungkan pada Senin, 4 Agustus 2025, di Balai Desa Sememu. Dihadiri oleh perangkat desa, penyuluh pertanian lapangan (PPL), dan kelompok tani, acara ini dikemas dengan pendekatan partisipatif. Mahasiswa tidak hanya memberikan pemaparan materi, tetapi juga mengajak peserta berdiskusi serta mengikuti praktik langsung pembuatan Pesdaya.
Salah satu petani mengungkapkan rasa kagumnya, “Saya baru tahu ternyata daun pepaya bisa jadi obat buat tanaman,” ucapnya sembari tertawa, menandakan antusiasme terhadap pengetahuan baru yang diperolehnya.
Mahasiswa KKN juga membagikan panduan sederhana agar petani dapat memproduksi sendiri pestisida daun pepaya di rumah tanpa harus tergantung pada bantuan eksternal. Sosialisasi ini dinilai berhasil karena tidak hanya memberikan solusi teknis, tetapi juga membangkitkan kesadaran kritis tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, menghemat biaya, dan membangun kemandirian dalam pertanian.
Inisiatif ini merupakan bagian dari program KKN bertema Ketahanan Pangan dan menjadi wujud nyata kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah desa. Selain meningkatkan keterampilan petani, inovasi ini juga mendorong penguatan ekonomi lokal melalui pemanfaatan sumber daya desa yang selama ini terabaikan.
Melalui Pesdaya, mahasiswa KKN menunjukkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah sederhana, seperti memanfaatkan daun pepaya yang selama ini dianggap limbah. Harapannya, praktik ini tidak hanya menjadi solusi sesaat, tetapi berkembang menjadi gerakan pertanian ramah lingkungan yang lebih luas.
Redaksi03