Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara
Related Articles
SUASANA sempat memanas di Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, akibat ketidaksepakatan dalam musyawarah antara warga penabung dan peminjam yang berkaitan dengan salah satu lembaga keuangan desa. Insiden ini mencuat ketika salah satu unsur masyarakat, termasuk dari organisasi kemasyarakatan Garis, memasang spanduk yang mencatut nama dan logo lembaga desa serta organisasi Pemuda Pancasila (PP), tanpa seizin pihak terkait.
Insiden tersebut terjadi di tengah upaya Pemerintah Kabupaten, melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), mengintensifkan kunjungan pembelajaran pengembangan desa sebagai langkah memperkuat tata kelola kelembagaan dan inklusi sosial.
Kepala Desa Sarampad, Dudu Abdurajab, menjelaskan bahwa persoalan berawal dari diskusi internal warga terkait pengelolaan dana simpan-pinjam. Namun karena tidak ada titik temu, salah satu kelompok justru mengekspresikan ketidakpuasan dengan cara yang keliru.
Menurutnya, penyelesaian masalah secara damai dan terbuka merupakan contoh nyata bagaimana konflik horizontal di desa bisa diredam melalui komunikasi yang sehat dan musyawarah mufakat. Ia pun mengapresiasi langkah cepat kedua belah pihak yang memilih jalur klarifikasi dan permintaan maaf dibanding memperkeruh suasana.
Dalam kesempatan tersebut, Dudu juga menekankan bahwa ke depan, setiap dinamika kelembagaan di desa harus dikelola secara lebih terbuka dan akuntabel, termasuk pengawasan dalam penggunaan simbol dan identitas organisasi.
DPMD Kabupaten sendiri menyoroti insiden ini sebagai pelajaran penting tentang pentingnya literasi kelembagaan dan etika komunikasi publik di tingkat desa. Terlebih, Desa Sarampad termasuk dalam wilayah yang menjadi lokasi kunjungan pembelajaran desa karena dinilai aktif dalam pembangunan sosial-ekonomi berbasis masyarakat.
Redaksi01-Alfian
