DI TENGAH gempuran tantangan ekonomi global dan kebutuhan akan kemandirian desa, Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Penfui Timur tampil sebagai inspirasi baru. Bukan hanya karena mampu bertahan sejak didirikan secara resmi pada Sabtu (12/04/2025), tetapi juga karena keberhasilannya dalam menjalankan usaha koperasi berbasis tiga sektor strategis: pertanian, peternakan, dan perikanan.
Capaian monumental ini mendapat pengakuan secara nasional. KDMP Penfui Timur dinobatkan sebagai koperasi terbaik peringkat kedua dari lebih dari 80.000 KDLURAH MP se-Indonesia. Kepala Desa Penfui Timur, Zem Tafoki, menyampaikan rasa syukur dan bangga atas pencapaian tersebut, yang menurutnya menjadi prestasi bersama seluruh elemen desa.
KDMP yang telah mengelola unit usaha peternakan sejak 2014, kini mengembangkan ternak seperti babi, sapi bibit, paron, kambing, ayam potong, ayam bertelur, dan ayam KUB. Di sektor perikanan, mereka membudidayakan berbagai jenis ikan darat seperti lele, gabus, papin, nila hitam, nila mas, tawes, hingga tiga jenis belut: merah, putih, dan hitam.
Sektor pertanian tak luput dari perhatian, dengan pengelolaan lahan basah untuk tani sawah serta lahan kering untuk hortikultura. Ketiga sektor ini menjadi fondasi kekuatan koperasi dalam menciptakan nilai ekonomi berbasis potensi lokal.
Untuk memperkuat pemasaran dan distribusi, KDMP telah membangun enam gerai usaha yang mencakup cold storage, toko sembako, klinik, apotek, unit simpan pinjam, dan logistik. Sayangnya, karena koperasi tidak didanai dari Dana Desa, belum ada kontribusi langsung ke Pendapatan Asli Desa (PADes). Meski demikian, Kades Zem menilai hal itu bukanlah hambatan, melainkan tantangan menuju kemandirian sejati.Ia berharap agar dukungan pemerintah, baik pusat maupun daerah, terus mengalir agar koperasi-koperasi serupa semakin berkembang.
Redaksi01-Alfian