PERAYAAN Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Desa Bira, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, resmi dimulai. Bertempat di Lapangan Pua’ Janggo, Dusun Birakeke, pembukaan kegiatan berlangsung meriah dengan sentuhan kearifan lokal dan semangat kolaboratif antarelemen masyarakat desa.
Acara yang dibuka langsung oleh Kepala Desa Bira, Murlawa, S.E., N.L.P., menjadi simbol awal dari rangkaian kegiatan kemerdekaan yang tahun ini tidak hanya berfokus pada hiburan, tetapi juga edukasi dan penguatan nilai-nilai kebangsaan di tingkat akar rumput.
Dihadiri oleh jajaran perangkat desa, Ketua dan Anggota BPD, Ketua PKK beserta anggota, tokoh agama dan masyarakat, Direktur Bumdes, kepala sekolah, serta mahasiswa KKN dari UGM dan UNHAS, kegiatan ini menggambarkan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas Desa Bira.
“Perayaan kemerdekaan ini bukan hanya ajang seremonial, tetapi momentum untuk membangun kebersamaan, menumbuhkan rasa syukur, dan menguatkan semangat gotong royong warga,” ujar Murlawa dalam sambutannya.
Tahun ini, panitia menggelar beragam perlombaan dari tiga kategori—anak usia dini (TK/PAUD), siswa sekolah dasar (SD), dan masyarakat umum. Kegiatan seperti Sepak Bola Mini, Mewarnai, Cerdas Cermat, Paduan Suara, Qasidah Modern, Lomba Puisi, hingga Karnaval dijadwalkan berlangsung di Lapangan Pua’ Janggo dan Pelataran Kantor Desa Bira.
Pembukaan acara ditandai dengan penampilan tari tradisional yang dibawakan panitia dan senam bersama dari siswa SDN 292 Bira. Kehadiran anak-anak dan warga dari berbagai kalangan menjadikan momen ini lebih dari sekadar perayaan; ia menjelma menjadi ruang temu lintas generasi dalam balutan nasionalisme.
Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) turut mengapresiasi inisiatif ini sebagai bagian dari praktik baik dalam kunjungan pembelajaran pengembangan desa. Menurut perwakilan DPMD, kegiatan seperti ini bisa menjadi instrumen sosial dalam membangun desa yang resilien, partisipatif, dan berbasis budaya.
Ketua Panitia Pelaksana menyampaikan bahwa seluruh rangkaian lomba akan berlangsung selama dua pekan ke depan dan akan ditutup dengan malam ramah tamah serta pembagian hadiah bagi para pemenang.
Semangat kemerdekaan, di Desa Bira, bukan hanya dimaknai lewat lagu dan bendera, melainkan lewat aksi nyata—dari anak-anak yang berlomba dengan semangat, hingga para orang tua yang duduk bersama di tepi lapangan, menyatu dalam suasana guyub nan patriotik.
Redaksi01-Alfian