MOJOKERTO – Pemerintah Desa Ngingasrembyong, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, tengah mempersiapkan konsep besar dalam pengembangan potensi wisata lokal. Dengan memanfaatkan aliran Sungai Ngotok yang membelah desa, rencana pembangunan wisata susur sungai dan budi daya ikan dengan keramba jaring apung menjadi langkah strategis yang diharapkan mampu mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
Kepala Desa Ngingasrembyong, Kusdianto, mengungkapkan bahwa pengembangan sektor wisata desa ini merupakan bagian dari upaya peningkatan pendapatan asli desa serta memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat setempat. Ia menyebut, konsep wisata air dan kuliner yang ditawarkan diyakini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
“Saat ini kami punya rencana besar untuk membuat wisata air. Wisata Sungai Ngotok dan budi daya ikan keramba jaring apung,” ujarnya, Minggu (3/8/2025).
Anggaran yang dibutuhkan untuk merealisasikan program ini diperkirakan mencapai Rp 1,9 miliar, termasuk pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 12 persen. Oleh sebab itu, pemerintah desa telah mengajukan proposal bantuan keuangan (BK) ke Pemerintah Kabupaten Mojokerto.
“Untuk membuat wisata ini membutuhkan anggaran Rp 1,9 miliar berikut PPN 12 persen. Dan tahun ini sudah kita ajukan ke Pemkab Mojokerto,” tegas Kusdianto.
Ia menjelaskan bahwa pengembangan wisata Sungai Ngotok bukan hanya sebatas menyediakan wahana air, tetapi juga menciptakan dampak ekonomi luas. Dalam rencana tersebut, wisatawan akan diajak menyusuri sungai menggunakan perahu. Di sepanjang aliran sungai, akan tersedia area kuliner dan titik perhentian yang menampilkan potensi lokal dari empat dusun di Desa Ngingasrembyong.
“Kami yakin itu akan menjadi daya tarik tersendiri. Otomatis nanti warga kami, di empat dusun, merasakan semua. Pedagang kaki lima saya yakin membeludak. Sehingga mendongkrak roda perekonomian warga,” beber Kusdianto.
Selain sebagai destinasi wisata, program ini juga terintegrasi dengan ketahanan pangan desa. Selama beberapa tahun terakhir, Pemdes Ngingasrembyong telah merealisasikan kolam pancing dan budi daya ikan air tawar. Program tersebut terbukti berhasil dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Prinsipnya ini bagian dari ambil peran pemerintah desa terhadap program ketahanan pangan yang juga menjadi fokus pemerintah pusat dan daerah,” tandas Kusdianto.
Ia berharap bantuan keuangan yang telah diajukan dapat terealisasi dalam perubahan anggaran mendatang, sehingga pembangunan dapat segera dimulai dan memberi dampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Desa Ngingasrembyong kini tengah bersiap mengukuhkan diri sebagai salah satu desa wisata potensial di Kabupaten Mojokerto, dengan kekuatan alam dan inovasi pemberdayaan masyarakat sebagai pondasi utamanya.
Redaksi03