UPAYA membangun Indonesia dari pinggiran kembali ditegaskan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam kunjungan kerjanya ke Nusa Tenggara Barat. Setelah menyambangi Pasar Tradisional Kebon Roek untuk meninjau denyut ekonomi rakyat, Wapres melanjutkan langkahnya ke Desa Adat Sade, salah satu ikon kearifan lokal Suku Sasak yang sarat nilai budaya dan spiritual.
Desa Adat Sade, yang terletak di Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, menjadi lokasi strategis untuk mengintegrasikan pembangunan sektor pariwisata dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dalam kunjungannya, Wapres Gibran menyampaikan pentingnya membangun destinasi wisata berbasis komunitas sebagai motor penggerak ekonomi lokal dan pelestarian budaya.
“Desa seperti Sade bukan hanya tempat wisata, tetapi jantung peradaban lokal yang mesti dijaga. Potensi UMKM, kesenian, hingga tradisi arsitektur bisa menjadi kekuatan ekonomi jika kita kelola bersama dengan baik,” ujar Wapres di hadapan masyarakat dan tokoh adat setempat.
Didampingi Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal dan pemandu lokal Sanah Ardinata, Wapres menyusuri permukiman adat yang dikenal dengan sebutan Balai Adat Gonong Rata. Di sinilah kekayaan filosofi masyarakat Sasak terwujud dalam bentuk fisik: rumah-rumah tradisional beratap ilalang, dengan pintu depan rendah yang mengharuskan setiap tamu membungkuk sebagai lambang penghormatan.
“Dalam keseharian, kami menyebutnya Balai Tani karena sebagian besar warga bekerja sebagai petani. Filosofinya jelas: siapa pun yang datang harus merendah, tanda menghargai tuan rumah,” jelas Talib, Koordinator Pemandu Wisata Desa Sade, pada kesempatan terpisah.
Kunjungan ini juga menjadi bagian dari inisiasi Pemerintah Kabupaten yang diwakili oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) dalam menyusun skema kunjungan pembelajaran pengembangan desa. Desa Sade dijadikan model untuk merumuskan pendekatan pembangunan berbasis identitas lokal dan partisipasi warga.
Langkah ini sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto yang mendorong percepatan pembangunan kawasan pariwisata prioritas. Lombok, yang telah ditetapkan sebagai salah satu destinasi super prioritas, menjadi etalase penting bagaimana pariwisata dapat tumbuh secara berkelanjutan tanpa mengorbankan akar budaya dan sosial masyarakat setempat.
Melalui kunjungannya, Wapres Gibran menegaskan kembali pentingnya menyerap aspirasi masyarakat di lapangan, membangun dari desa, dan memastikan sinergi antara kebijakan nasional dan kebutuhan lokal. “Kita ingin pembangunan yang tidak meninggalkan siapa pun. Desa adat seperti Sade harus tetap hidup, lestari, dan sejahtera,” tegasnya.
Redaksi01-Alfian