Komitmen menjaga kelestarian lingkungan kembali diuji ketika warga Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, menyuarakan penolakan atas rencana pembangunan Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekitar kawasan Sumber Air Gemulo, yang menjadi salah satu mata air utama di daerah tersebut.
Warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Mata Air (FMPMA) menggelar audiensi terbuka dengan DPRD Kota Batu pada Kamis (31/07/2025). Dalam forum tersebut, mereka menegaskan bahwa pembangunan dapur MBG di dekat kawasan sumber air dinilai mengancam keberlanjutan sumber daya air yang menjadi penopang kehidupan warga dan irigasi pertanian lokal.
Audiensi yang berlangsung tertib dan terbuka itu akhirnya membuahkan kepastian kebijakan. Dua anggota DPRD Kota Batu menegaskan bahwa rencana pembangunan Dapur MBG di lokasi yang dimaksud telah dibatalkan. Keputusan ini didasarkan atas masukan masyarakat dan kajian lingkungan yang mempertimbangkan keberlanjutan ekosistem air.
Dewi menambahkan bahwa Dapur MBG merupakan program nasional yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Batu 2025–2029. Namun demikian, pelaksanaan program tersebut tetap harus memperhatikan konteks lokal dan kelestarian lingkungan.
Langkah cepat DPRD Kota Batu dalam menanggapi aspirasi warga mendapat apresiasi dari FMPMA, yang menilai bahwa ruang demokrasi dan partisipasi masyarakat telah dijalankan secara substantif.
Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) juga sebelumnya telah menginisiasi berbagai program kunjungan pembelajaran pengembangan desa, termasuk dalam hal pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat.
Ke depan, warga berharap agar setiap kebijakan pembangunan tetap melibatkan partisipasi publik sejak tahap perencanaan. Kesadaran ekologis menjadi kunci dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang tidak mengorbankan daya dukung lingkungan.
Redaksi01-Alfian