LOMBOK UTARA – Desa Pemenang Barat yang kini genap berusia 69 tahun menorehkan capaian luar biasa sebagai salah satu desa mandiri di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Dalam peringatan hari jadinya, desa ini dinilai menjadi motor penggerak pembangunan sekaligus teladan kemajuan wilayah di tingkat desa.
Bupati KLU, Najmul Akhyar, menyampaikan apresiasi terhadap pencapaian Desa Pemenang Barat. Menurutnya, gelar sebagai desa mandiri bukan hanya prestise, tetapi mencerminkan keberhasilan desa dalam mengelola potensi lokal secara optimal dan berkelanjutan.
“Desa Pemenang Barat sebagai salah satu desa dengan predikat desa mandiri di KLU. Ini bukan sekadar gelar, melainkan cerminan dari keberhasilan Desa Pemenang Barat dalam mengelola potensi dan sumber dayanya secara optimal,” ujarnya, Selasa (30/7/2025).
Najmul menegaskan bahwa seluruh desa di KLU saat ini telah lepas dari status desa tertinggal. Kabupaten kini hanya memiliki dua klasifikasi, yakni desa maju dan desa mandiri. Hal ini mencerminkan keseriusan pemerintah daerah dalam membangun kesejahteraan masyarakat dari tingkat terbawah.
“Desa ini sangat siap menjadi desa mandiri, ke depannya akan menjadi tolak ukur pemerintah saat ini,” tegasnya.
Keberhasilan Desa Pemenang Barat tidak lepas dari pondasi kuat yang telah dibangun selama bertahun-tahun. Kolaborasi antara tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen warga menjadi kunci dalam menjaga harmoni dan kerukunan umat beragama di desa tersebut.
Meski telah mencapai banyak hal, Bupati mengingatkan bahwa pekerjaan rumah masih menanti. Beberapa isu utama seperti air bersih, layanan kesehatan, pendidikan, serta pengembangan ekonomi desa menjadi agenda penting yang harus diikhtiarkan ke depan.
“Ke depan, beberapa agenda persoalan di antaranya air bersih, kesehatan, pendidikan, dan pengembangan ekonomi desa dapat diikhtiarkan agar menjadi lebih baik. Pesan saya agar seluruh pihak selalu bergandengan tangan dalam membangun Desa Pemenang Barat,” imbuhnya.
Kepala Desa Pemenang Barat, Asmaat N., mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian desanya di usia ke-69. Ia menuturkan bahwa berbagai capaian pembangunan telah dilakukan, termasuk pembangunan kantor desa baru yang kini menjadi pusat pelayanan masyarakat.
“Kami berharap momentum HUT ini bisa diperingati setiap tahun agar masyarakat tidak melupakan sejarah dan terus memperkuat rasa kebersamaan,” katanya.
Sebagai wujud komitmen terhadap pelestarian sejarah, pemerintah desa juga telah menyusun buku sejarah Desa Pemenang Barat yang memuat perjalanan panjang desa, termasuk daftar kepala desa sejak awal berdiri.
Dengan semangat gotong royong dan visi yang jelas, Desa Pemenang Barat membuktikan bahwa desa bukan sekadar entitas administratif, melainkan pilar penting dalam pembangunan bangsa.