Desa Bergerak: Sumbawa Belajar, Wonorejo Digitalisasi

LANGKAH strategis dalam memperkuat eksistensi desa dan mendorong optimalisasi potensi lokal kini hadir dari dua arah yang berbeda namun saling menguatkan. Pemerintah Kabupaten Sumbawa, melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), menginisiasi program kunjungan pembelajaran antardesa sebagai upaya memperkaya wawasan dan inovasi dalam tata kelola desa. Sementara itu, Kelompok 6 Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya mengusung inisiatif digital bertajuk “Wonorejo Go Digital” di Kabupaten Malang.

Kedua langkah ini mencerminkan semangat transformasi desa berbasis kolaborasi, inovasi, dan teknologi. Di Sumbawa, kunjungan pembelajaran dilakukan dengan tujuan mempertemukan kepala desa dan perangkatnya dengan desa-desa yang telah berhasil mengelola potensi lokal secara efektif, termasuk dalam aspek ekonomi kreatif, pengelolaan keuangan, dan partisipasi masyarakat.

“Kami ingin agar praktik baik dari desa-desa unggulan dapat direplikasi sesuai konteks lokal masing-masing desa. Kunjungan ini bukan sekadar studi banding, tapi pembelajaran aktif dan aplikatif,” ujar Kepala DPMD Kabupaten Sumbawa dalam keterangannya.

Sementara itu, di Desa Wonorejo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, sekelompok mahasiswa dari Universitas Brawijaya mengambil peran dalam menjawab tantangan era digital melalui program “Wonorejo Go Digital”. Program ini difokuskan pada digitalisasi media informasi desa, dengan aktivitas utama berupa rebranding akun Instagram resmi desa serta pelatihan pengelolaan konten digital bagi perangkat desa.

Inisiatif yang berlangsung selama Juli 2025 ini tak sekadar soal meningkatkan eksistensi daring, melainkan juga membangun kredibilitas informasi publik desa sekaligus memperkuat promosi potensi wisata, UMKM, dan kegiatan masyarakat.

“Harapannya, media sosial desa tidak hanya menjadi alat promosi, tetapi juga menjadi sarana membangun kepercayaan publik dan memperluas jejaring kemitraan,” terang Ketua Kelompok MMD UB, sekaligus penggagas program ini.

Upaya yang dilakukan Pemkab Sumbawa dan Mahasiswa UB menunjukkan pentingnya sinergi multipihak dalam membangun desa modern. Pemerintah daerah dan akademisi dapat berperan sebagai fasilitator, akselerator, dan pendamping bagi desa dalam menghadapi perubahan sosial dan teknologi secara terarah.

Kombinasi antara pembelajaran lintas desa dan transformasi digital menjadi titik tolak penting untuk mempercepat terwujudnya desa yang mandiri, transparan, dan kompetitif di tengah tantangan zaman.

Redaksi01-Alfian

About redaksi01

Check Also

BUMDes Desa Puri Kembangkan Empat Unit Usaha untuk Sejahterakan Warga

MOJOKERTO – Pemerintah Desa Puri, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto terus mengupayakan pemberdayaan warga melalui optimalisasi …

Petani Didorong Minim Risiko Lewat Gerakan Menanam Anti Rugi

BLORA – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama PT Agro Nusantara …

Pelatihan Pengolahan Aren Dorong Ekonomi Berbasis Hutan

MUNA – Dosen Program Studi Kehutanan Universitas Muhammadiyah Makassar turut berpartisipasi dalam kegiatan Program Pengabdian …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *