ADVERTORIAL – Kehadiran pabrik pengolahan rumput laut di Kecamatan Muara Badak dinilai menjadi tonggak penting bagi pengembangan ekonomi lokal dan hilirisasi komoditas unggulan daerah. Fasilitas baru ini diharapkan tidak hanya meningkatkan nilai tambah produk, tetapi juga membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat pesisir setempat.
Camat Muara Badak, Arpan, menyampaikan bahwa pabrik pengolahan rumput laut akan mengubah pola ekonomi warga, dari sekadar penjual bahan mentah menjadi pelaku dalam rantai produksi dan pemasaran produk turunan. “Ini momentum penting untuk mendorong masyarakat tidak hanya menjadi pemasok rumput laut mentah, tapi juga bagian dari rantai pengolahan dan pemasaran produk turunan,” ujarnya, Kamis (24/07/2025).
Selama ini, sebagian besar rumput laut hasil panen warga dijual mentah ke luar daerah, terutama ke Sulawesi. Dengan adanya fasilitas pengolahan di Muara Badak, proses produksi kini dapat dilakukan secara lokal, sehingga keuntungan ekonomi lebih banyak dinikmati oleh masyarakat sekitar. Arpan menekankan bahwa hilirisasi ini bukan sekadar soal produksi, tetapi juga mendorong tumbuhnya industri kreatif berbasis rumput laut. Produk turunan dapat mencakup makanan olahan, kosmetik, hingga kerajinan tangan yang bernilai jual tinggi.
“Jika diolah di sini, harga jualnya meningkat dan perputaran uang tetap berada di wilayah sendiri,” jelasnya. Ia menambahkan, partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengolahan dan pemasaran menjadi kunci keberhasilan program ini. Keterlibatan warga akan menciptakan pelaku usaha mikro yang inovatif dan mandiri, sekaligus memanfaatkan kekayaan laut yang dimiliki secara optimal.
Menurut Arpan, langkah hilirisasi ini juga selaras dengan pembangunan berkelanjutan berbasis potensi lokal. Dengan pabrik pengolahan, Muara Badak tidak hanya menjadi pusat produksi, tetapi juga menjadi kawasan yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dari tingkat bawah. Masyarakat diharapkan mampu memanfaatkan fasilitas ini untuk meningkatkan kesejahteraan, membangun usaha kreatif, dan memperkuat kemandirian ekonomi desa.
“Kami ingin warga tumbuh menjadi pelaku usaha mikro yang inovatif, memanfaatkan kekayaan laut yang dimiliki, dan membangun ekonomi dari bawah,” tutup Arpan, menegaskan bahwa pembangunan fasilitas ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk penguatan ekonomi lokal di Muara Badak.[]
Penulis: Hariyadi | Penyunting: Agus Riyanto