PEMERINTAH Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menggagas inisiatif kunjungan pembelajaran ke lokasi Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-125 di Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Kegiatan terpadu antara Kodim 0722/Kudus dengan Pemerintah Kabupaten Kudus ini dinilai sebagai best practice dalam pengembangan potensi dan pemberdayaan desa secara kolaboratif.
Inisiatif tersebut lahir dari upaya Pemkab Sumbawa untuk mencari model pembangunan partisipatif yang dapat diadaptasi di wilayahnya. Dengan menyaksikan langsung praktik kolaborasi multisektor dalam TMMD Reguler, diharapkan aparatur desa dan OPD di Sumbawa mampu mereplikasi semangat gotong royong serta efektivitas program pembangunan fisik dan nonfisik.
TMMD Reguler ke-125 resmi dibuka pada Rabu (23/07/2025) dan akan berlangsung hingga Kamis (21/08/2025). Kegiatan ini melibatkan sekitar 300 personel TNI dan didukung penuh oleh Polres Kudus, Pemkab, Kejaksaan Negeri, serta berbagai elemen masyarakat. Sasaran fisik meliputi betonisasi jalan sepanjang 1.250 meter, pembangunan jembatan, rehab rumah tidak layak huni, hingga pembangunan fasilitas sanitasi dan sumur bor.
Sementara itu, sasaran nonfisik mencakup penyuluhan bela negara, pencegahan radikalisme, penyuluhan kesehatan dan KB, pelatihan UMKM, penguatan desa tanggap bencana, hingga edukasi pencegahan stunting dan peningkatan keterampilan masyarakat. Anggaran kegiatan ini mencapai Rp 1,6 miliar, bersumber dari TNI AD, APBD Provinsi Jawa Tengah, dan APBD Kabupaten Kudus.
Kepala DPMD Sumbawa menyampaikan bahwa pihaknya tertarik pada keberhasilan sinergi antarinstansi dan peran aktif TNI dalam pembangunan desa. “Kita tidak hanya belajar dari hasil pembangunan, tapi juga dari proses kolaboratif yang dilakukan lintas sektor. Ini sangat relevan dengan tantangan pembangunan desa di Sumbawa,” ujarnya saat mengikuti rangkaian kegiatan pembukaan TMMD.
Danrem 073/Makutarama Kolonel Inf Ari Prasetya menyambut baik ketertarikan daerah lain terhadap program TMMD. Ia menyebutkan bahwa keterlibatan TNI dalam pembangunan desa bukan hanya fisik, tetapi juga mental dan sosial masyarakat. “Kami berharap apa yang kami lakukan di Kudus bisa menjadi pemicu semangat pembangunan bagi daerah lain,” tuturnya.
Kegiatan ini menjadi titik temu antara pembelajaran dan praktik langsung pembangunan desa yang berdaya, tangguh, dan inklusif. Kabupaten Sumbawa menegaskan komitmennya untuk membawa pengalaman ini ke dalam kebijakan lokal yang lebih partisipatif dan inovatif.
Redaksi01-Alfian