DI TENGAH derasnya arus digital dan rendahnya minat baca nasional, sekelompok mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh memilih jalur berbeda dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Melalui program KKN Tematik Literasi, mereka menanamkan kembali budaya baca di Kampung Bale Redelong, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah.
Program ini bukan sekadar kegiatan pengabdian biasa. Diinisiasi oleh Perpustakaan Nasional RI dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, serta difasilitasi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumbawa, KKN ini mengusung semangat kolaborasi untuk membangun desa berbasis literasi.
Sebanyak 266 mahasiswa disebar di enam kecamatan, dengan fokus pada penguatan literasi berbasis desa. Di Kampung Bale Redelong, para mahasiswa tidak hanya membenahi fisik perpustakaan desa, tetapi juga mereformasi sistem pengelolaan koleksi buku dengan menggunakan Resource Description and Access (RDA)—standar modern dalam pengkatalogan perpustakaan.
Tak berhenti di sana, mahasiswa juga menciptakan akses digital melalui website perpustakaan desa, mengembangkan pojok baca, serta meluncurkan layanan perpustakaan keliling ke pelosok pemukiman warga
Anak-anak mendapat perhatian khusus. Program seperti “Read Me A Book”, sesi membaca bersama, serta pelatihan menulis kreatif dengan metode bermain interaktif menjadi kegiatan harian yang membangkitkan semangat belajar dan berekspresi.
Mahasiswa juga aktif menyambangi sekolah-sekolah di sekitar desa untuk menyelenggarakan kegiatan literasi tematik, membangun ekosistem belajar lintas usia dan lembaga
Sebagai penutup, mahasiswa akan menggelar Apresiasi Literasi Tingkat Desa, berupa lomba membaca dan menulis kreatif. Acara ini diharapkan menjadi momentum kolektif masyarakat untuk terus menjaga semangat membaca, bahkan setelah program KKN berakhir.
Upaya ini menjadi bukti bahwa desa bukan sekadar objek pembangunan, melainkan ruang strategis bagi transformasi sosial dan kultural—terutama melalui penguatan literasi sebagai fondasi peradaban.
Redaksi01-Alfian