DI LERENG tenang Gunung Kelimutu, Desa Nuamuri Barat menyambut secercah harapan baru. Sebanyak 1.000 buku bacaan tiba di desa tersebut sebagai bagian dari upaya mengangkat kualitas literasi masyarakat pedesaan, sebuah langkah yang menjadi simbol pentingnya keadilan akses terhadap pengetahuan.
Bantuan buku ini dikirim oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) sebagai respons konkret atas aspirasi warga yang disampaikan dalam pertemuan bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ende, pemerintah desa, serta tokoh masyarakat pada Agustus 2024.
Program ini juga sejalan dengan inisiatif Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) dalam mendorong kunjungan pembelajaran dan pengembangan potensi desa berbasis literasi dan budaya baca
Desa Nuamuri Barat bukan desa biasa. Di tengah keterbatasan infrastruktur dan jarak dari pusat kota, semangat warganya untuk mengakses bahan bacaan justru menginspirasi. Pengiriman 1.000 buku oleh Perpusnas merupakan buah dari proses dialog yang panjang, yang memperlihatkan bahwa kebutuhan akan ilmu pengetahuan bukan hanya milik kota.
Menurut Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Ende, langkah ini diharapkan menjadi tonggak awal revitalisasi perpustakaan desa sebagai ruang hidup literasi komunitas, bukan sekadar gudang buku yang sepi
Pengiriman buku ini akan diikuti dengan program-program pendukung seperti pelatihan pengelolaan koleksi, pelibatan pemuda sebagai relawan baca, hingga pembentukan komunitas diskusi antarwarga. Semua diarahkan untuk menjadikan perpustakaan desa sebagai ruang tumbuh literasi kritis dan kolektif.
Warga menyambut positif inisiatif ini. Seorang tokoh pemuda Nuamuri Barat menyebutkan, “Kami ingin anak-anak desa bisa tumbuh besar bersama buku, bukan hanya bertani atau bermigrasi demi hidup.”
Upaya ini menjadi cermin bagaimana desa dan negara dapat bersinergi dalam menyemai masa depan, dimulai dari buku dan keinginan untuk belajar.
Redaksi01-Alfian