MENJELANG pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) ke-IV Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, tensi politik tingkat desa mulai menghangat. Dari tiga kepala desa yang mengambil formulir pencalonan, hanya d(20/07/2025).ua yang resmi mengembalikannya hingga batas akhir pendaftaran, yakni pukul 23.59 WITA, Minggu
Dua kandidat yang siap bertarung memperebutkan kursi Ketua DPC Apdesi Takalar adalah Parawangsa, Kepala Desa Kaleko’mara, dan Abdul Azis, Kepala Desa Tamasaju. Keduanya dianggap sebagai sosok yang memiliki rekam jejak kuat dalam kepemimpinan desa dan dinilai mampu membawa organisasi ke arah yang lebih progresif.
Sebelumnya, terdapat tiga nama yang sempat mengambil formulir pencalonan, termasuk Kepala Desa Campagaya, Amri Nuntung, yang belakangan memutuskan untuk tidak melanjutkan proses pencalonan. Absennya Amri memunculkan spekulasi mengenai dinamika internal maupun strategi politik di balik layar.
Muscab ke-IV Apdesi Takalar kali ini menjadi sorotan, seiring dengan semakin kuatnya peran desa dalam agenda pembangunan nasional. Kepemimpinan DPC Apdesi ke depan diharapkan mampu menjadi motor penggerak sinergi antara desa, pemerintah daerah, dan pusat.
Dalam konteks yang lebih luas, agenda Muscab ini juga beririsan dengan inisiatif Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumbawa yang menginisiasi kunjungan pembelajaran pengembangan potensi desa. Pertukaran pengetahuan dan kepemimpinan di level asosiasi desa seperti Apdesi akan sangat strategis dalam mempercepat pembangunan berbasis lokal.
Selain memilih ketua baru, Muscab kali ini juga menjadi forum untuk mengevaluasi capaian program Apdesi sebelumnya serta menyusun arah baru perjuangan organisasi yang merepresentasikan ribuan kepala desa di seluruh Takalar.
Redaksi01-Alfian