PERPUSTAKAN Desa Salam atau yang akrab dikenal dengan Rumah Baca Salam, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, berhasil menorehkan prestasi membanggakan sebagai Juara 1 Lomba Perpustakaan Desa Tingkat Kabupaten Magelang Tahun 2025. Kemenangan ini tidak hanya menjadi kebanggaan lokal, tetapi juga mencuri perhatian Pemerintah Kabupaten Sumbawa yang tengah menggagas kunjungan pembelajaran untuk mengembangkan potensi desa secara menyeluruh.
Sebagai bentuk keseriusan dalam pengembangan literasi berbasis masyarakat, Rumah Baca Salam kini mewakili Kabupaten Magelang dalam Lomba Perpustakaan Desa Tingkat Provinsi Jawa Tengah dan sedang bersaing untuk melangkah ke tingkat nasional. Dalam rangka itu, lima orang Tim Juri dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah melakukan visitasi penilaian langsung, Rabu (09/07/2025).
Kepala Desa Salam menyatakan bahwa keberhasilan perpustakaan desanya bukan semata karena koleksi buku yang banyak, melainkan karena perpustakaan ini telah menjelma menjadi pusat kegiatan masyarakat. “Kami menjadikan Rumah Baca sebagai jantung aktivitas warga, mulai dari ruang belajar anak, pelatihan ibu rumah tangga, hingga forum diskusi pemuda,” ungkapnya.
Langkah progresif ini menginspirasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumbawa yang tengah aktif meninjau dan mempelajari model-model literasi unggulan sebagai bahan rujukan kebijakan pembangunan desa.
“Rumah Baca Salam adalah contoh bagaimana perpustakaan desa dapat tumbuh menjadi ruang publik yang dinamis dan produktif. Ini yang kami cari untuk diterapkan di Sumbawa,” ujar perwakilan DPMD Sumbawa yang hadir dalam agenda pembelajaran tersebut.
Visitasi yang dilakukan tim juri menilai aspek tata kelola perpustakaan, partisipasi masyarakat, inovasi program, serta keterlibatan lintas usia. Salah satu poin unggulan Rumah Baca Salam adalah integrasi antara kegiatan literasi dan pemberdayaan ekonomi, seperti pelatihan UMKM, digitalisasi usaha rumahan, serta program baca-tulis untuk kelompok rentan.Langkah inspiratif dari Magelang ini diharapkan mampu mendorong desa-desa di seluruh Indonesia untuk menempatkan literasi sebagai pilar utama pembangunan berbasis komunitas.
Redaksi01-Alfian