BOYOLALI – Semarak budaya dan semangat toleransi mewarnai Festival Budaya Lintas Agama yang digelar di Desa Selo, Kecamatan Selo, Sabtu (12/7/2025). Kegiatan ini tak sekadar menjadi ajang seni dan budaya, melainkan juga wadah mempererat kerukunan antarumat beragama serta momentum untuk saling berbagi.
Acara dibuka dengan kirab tumpeng nasi lengkap dengan aneka sayur-mayur yang diarak warga menuju panggung utama di Lapangan Desa Selo. Kirab tersebut menjadi simbol rasa syukur dan wujud kebersamaan masyarakat di lereng Merapi itu.
Ketua panitia, Sri Karsih, menjelaskan bahwa Festival Budaya Lintas Agama menggabungkan unsur budaya, agama, serta peran aktif masyarakat dan organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU) setempat. “Tujuannya agar hubungan budaya dan agama semakin erat,” ujar Sri.
Salah satu agenda penting dalam kegiatan ini adalah penyerahan santunan kepada anak-anak yatim serta penghargaan bagi para siswa berprestasi. Dana santunan yang disalurkan mencapai Rp 37.434.000,00 yang berasal dari infak masyarakat Desa Selo. “Acara ini menggabungkan budaya, agama, serta peran masyarakat dan NU Desa Selo, menjadi satu kesatuan,” terang Andi, salah satu panitia lainnya.
Camat Selo, Eko Dody, menyampaikan apresiasinya atas kekompakan warga yang berhasil menyelenggarakan festival dengan penuh antusiasme. “Yang penting kekompakan seperti ini harus terus dilanjutkan,” ujar Eko singkat.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Boyolali Agus Irawan turut hadir dan memberikan apresiasi kepada masyarakat Selo yang dinilainya tetap menjaga kearifan lokal di tengah arus modernisasi. Ia juga memberikan pesan khusus kepada para siswa penerima penghargaan. “Kalian adalah generasi penerus yang cerdas dan potensial. Kalianlah harapan kami agar Boyolali semakin berdaya saing di masa depan,” ucapnya.
Setelah penyerahan santunan, suasana semakin semarak dengan tausiyah dari KH. Abdul Wahid Munawwir yang memberikan pesan kebersamaan dan keimanan. Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan pertunjukan kesenian rakyat hingga malam hari, menjadi penutup yang meriah bagi festival budaya yang berlangsung di lereng Merapi ini.
Festival Budaya Lintas Agama menjadi contoh nyata bagaimana budaya, agama, dan semangat gotong royong dapat bersatu untuk menciptakan harmoni sosial yang kokoh di tengah masyarakat.
Redaksi03