SEMARANG – Mahasiswa Universitas Semarang (USM) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Meningkatkan Kapasitas Masyarakat Desa Wisata Pudak Payung dalam Memanfaatkan Media Digital sebagai Sarana Promosi UMKM, pada Minggu (13/7/2025), bertempat di Balai Desa Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik.
Kegiatan ini diikuti sejumlah pelaku UMKM lokal, pemuda desa, serta perwakilan perangkat desa. FGD bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan media digital untuk promosi produk UMKM dan potensi wisata desa.
Koordinator kegiatan, Sukma Karismawati, menyampaikan bahwa kegiatan ini juga mengajak masyarakat menggali dan mengidentifikasi potensi lokal, baik dari sisi budaya, produk kerajinan, maupun daya tarik wisata yang bisa dikembangkan lebih lanjut.
“Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendorong pemberdayaan dan partisipasi aktif masyarakat, dalam memajukan desa wisata melalui strategi promosi digital yang efektif,” katanya.
Ia berharap, melalui forum ini, akan tercipta kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya untuk bersama-sama merancang langkah konkret menjadikan Desa Pudak Payung sebagai destinasi wisata unggulan berbasis digital.
“Melalui FGD ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih mengenal strategi promosi yang relevan di era digital. Banyak potensi desa wisata yang sebenarnya mampu bersaing, tetapi masih kurang dikenal, karena belum optimal dalam hal pemasaran online,” ujarnya.
Diskusi berlangsung secara interaktif dengan membahas berbagai tantangan dalam promosi desa wisata serta peluang pemanfaatan media sosial seperti Instagram, Facebook, TikTok, dan WhatsApp Business sebagai alat pemasaran yang efektif dan murah.
“Mahasiswa juga memasilitasi diskusi tentang pentingnya pembuatan konten visual, branding, dan menjangkau pasar lebih luas melalui platform digital,” tuturnya.
Narasumber dalam kegiatan ini, Siti Aisyah, menekankan pentingnya pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi digital yang tepat bagi Desa Wisata Pudak Payung.
“Dalam promosi digital ini, kita harus memahami target sasaran, memilih platform media sosial yang tepat, seperti Instagram dan TikTok untuk anak muda, serta Facebook untuk orang tua, hingga menyusun konten edukatif, promosi, dan interaktif,” imbuhnya.
Aisyah juga memberikan panduan tentang penyusunan profil Instagram yang efektif, mulai dari bio yang lengkap, penggunaan highlight yang rapi, konten berkualitas, hingga strategi kolaborasi dengan akun besar untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
“Peserta memberikan respons cukup baik. Mereka berharap ada pendampingan atau pelatihan lanjutan, sehingga mereka mendapatkan tambahan ilmu yang sangat bermanfaat,” ungkapnya.
Ia menegaskan, kegiatan FGD tersebut mencerminkan kepedulian generasi muda terhadap pemberdayaan masyarakat desa melalui pendekatan edukatif dan aplikatif. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menciptakan ekosistem UMKM digital yang berkelanjutan di Desa Pudak Payung.
Redaksi03