MOJOKERTO – Meskipun tidak memiliki keunggulan berupa keindahan alam, Desa Sumbertebu, Kecamatan Bangsal, tetap mampu menunjukkan potensi ekonominya. Melalui keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Glonggongan Gampang Sumberbendo (GGS) Jaya Sumbertebu, desa ini berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat dengan mengembangkan inovasi berupa pujasera.
Pusat jajanan yang dinamakan Pujasera Taman GGS Sumbertebu atau yang lebih dikenal dengan nama GGS Pawon Mojopahit, kini menjadi ikon desa dan pusat kegiatan ekonomi serta rekreasi warga.
Kepala Desa Sumbertebu, Mukhlason Rosyid, menjelaskan bahwa BUMDes GGS Jaya Sumbertebu dibentuk pada tahun 2018 dan berfokus pada pengembangan sektor perdagangan dan pariwisata. “Sesuai visinya, BUMDes ini didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan potensi lokal dan pengembangan unit usaha yang berkelanjutan,” paparnya.
Sejak resmi beroperasi pada 2019, GGS Pawon Mojopahit tidak hanya menyajikan beragam kuliner lokal, tetapi juga menyediakan fasilitas pendukung seperti area bermain anak dan spot foto. Beberapa ikon yang menarik perhatian pengunjung antara lain miniatur Candi Bajang Ratu serta replika berbagai hewan.
Kepala Unit Usaha Pujasera GGS Pawon Mojopahit, Yudha Laga Hadi, menambahkan bahwa saat ini terdapat 21 stan yang digunakan pelaku usaha kaki lima, 7 stan toko atau warung, serta satu gedung besar yang digunakan untuk produksi es batu dan pematangan pisang cavendish. “GGS Pawon Mojopahit menjadi ikon desa dan pusat aktivitas ekonomi dan rekreasi masyarakat,” ujarnya.
Yudha menegaskan bahwa unit usaha ini tetap bertahan meski tidak bergantung pada potensi wisata alam. Pihaknya terus melakukan pengembangan melalui kerja sama dengan komunitas dan perguruan tinggi. “Sempat sepi beberapa waktu lalu. Tapi dengan sejumlah pengembangan dan inovasi ini, Alhamdulillah empat bulan ini mulai bergeliat lagi,” pungkasnya.
Keberhasilan Desa Sumbertebu melalui BUMDes GGS membuktikan bahwa semangat inovasi dan kolaborasi dapat membuka peluang ekonomi baru di tengah keterbatasan sumber daya alam.
Redaksi03