PEMBANGUNAN infrastruktur desa kerap kali dipandang sekadar urusan teknis dan anggaran. Namun berbeda halnya di Desa Tompasobaru Satu, Kecamatan Tompasobaru, Kabupaten Minahasa Selatan. Proses peningkatan jalan desa berupa pavinisasi tahun 2025 justru dimulai dengan ibadah syukur dan peletakan batu pertama, Rabu (09/07/2025), sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai spiritual dan kebersamaan warga.
Kegiatan yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh Camat Tompasobaru Drs. Jemmy Loa, Kapolsek Tompasobaru IPDA Afri Saumana, Danramil Tompasobaru, tenaga pendamping profesional, serta lembaga desa. Tidak hanya itu, jajaran perangkat desa, tukang, dan warga masyarakat juga turut hadir sebagai bentuk nyata keterlibatan kolektif.
Penjabat HukumTua Desa Tompasobaru Satu, Selfie Iroth, S.Pd, menjelaskan bahwa pengerjaan pavinisasi ini telah melalui proses musyawarah desa dan dituangkan secara resmi dalam dokumen APBDes Tahun Anggaran 2025.
“Segala proses pembangunan dilakukan berdasarkan hasil musyawarah. Kami tidak ingin pembangunan hanya jadi proyek, tapi menjadi bagian dari semangat gotong royong dan spiritualitas masyarakat,” tegas Selfie Iroth.
Pavinisasi jalan desa ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, memperlancar akses warga, serta memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.
Keterlibatan aktif masyarakat, mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan, menjadi bukti bahwa pembangunan desa bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan seluruh komponen masyarakat.
Dengan pendekatan partisipatif dan berakar pada kearifan lokal, Desa Tompasobaru Satu menampilkan wajah pembangunan yang tidak hanya membangun jalan, tetapi juga membangun harapan dan nilai kebersamaan.
Redaksi01-Alfian