Kirab Budaya Petik Laut Puger Kulon Angkat Tema 1980-an, Ribuan Warga Tumpah Ruah

JEMBER – Rangkaian kegiatan tahunan Selamatan Desa Petik Laut di wilayah pesisir Jember Selatan, khususnya di Desa Puger Kulon, berlangsung meriah. Salah satu acara utama, Kirab Budaya, digelar pada Rabu (9/7/2025) dengan mengusung tema “Jadul” atau era 1980-an. Tema ini dipilih untuk mengenang masa lalu serta membangkitkan nostalgia di tengah masyarakat.

Kirab budaya tahun ini diikuti oleh sekitar 18 grup peserta. Mereka berjalan kaki sejauh kurang lebih dua kilometer, dari titik start hingga finis di Alun-Alun Kecamatan Puger. Setiap grup menampilkan berbagai atribut khas tempo dulu, seperti busana jadul, kendaraan hias, serta properti yang menggambarkan suasana era 1980-an.

Ratusan aparat keamanan tampak bersiaga di sejumlah titik rawan untuk mengantisipasi kemacetan di sepanjang jalur Jember–Puger yang dilalui peserta kirab dan masyarakat yang menonton.

Salah satu daya tarik dalam kirab ini adalah penampilan kesenian tradisional dari Pulau Madura, yakni kesenian Daul. Kesenian ini merupakan tabuh-tabuhan khas yang dimainkan dengan irama enerjik. Para pemain diarak menggunakan mobil yang telah dihias secara kreatif, dan didampingi oleh ratusan penari yang turut memeriahkan suasana.

Kepala Desa Puger Kulon, Nur Hasan, menjelaskan bahwa Kirab Budaya merupakan bagian dari warisan budaya lokal yang telah diwariskan turun-temurun.

“Acara Kirab Budaya ini sudah berjalan sejak 149 tahun lalu, karena ini sudah warisan budaya Desa Puger Kulon. Tahun ini kami mengambil tema jadul, agar masyarakat Puger Kulon tidak lupa bahwa sebelum ada budaya seperti sekarang, budaya terdahulu seperti ini pernah ada,” kata Nur Hasan, Kepala Desa Puger Kulon.

Ia menambahkan, tema tersebut juga memberi ruang nostalgia bagi warga yang telah berusia lanjut. “Selain itu, bagi masyarakat yang sudah berumur, tema ini jadi nostalgia tersendiri. Setiap grup juga mengusung Jolen dan arak-arakan hasil bumi yang besok hari akan kami larung ke tengah laut sebagai bentuk rasa syukur kami masyarakat pesisir,” imbuhnya.

Camat Puger, Subagiyo, mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini. Ia menilai, Kirab Budaya dapat menjadi destinasi wisata budaya yang memiliki nilai historis tinggi, sekaligus mampu mendongkrak perekonomian lokal.

“Bisa kita lihat, banyak warga yang berbondong-bondong melihat kegiatan ini, setiap ruas jalan hampir dipadati warga. Tentu perputaran UMKM dan perekonomian makin naik. Acara ini juga masuk dalam Kalender Agenda Tahunan Kabupaten Jember,” ujar Camat Subagiyo.

Dengan antusiasme masyarakat dan dukungan pemerintah daerah, Kirab Budaya Petik Laut di Puger Kulon terus menjadi simbol pelestarian budaya sekaligus penggerak ekonomi kerakyatan di wilayah pesisir Jember Selatan.

Redaksi03

About adminfahmi

Check Also

Carangwulung Lestarikan Tradisi Ruwat Dusun Gondang, Wujud Syukur dan Warisan Budaya

JOMBANG – Pemerintah Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang menunjukkan komitmen kuat dalam melestarikan tradisi …

Bersih Desa Senggreng, Tradisi Syukur dan Pelestarian Budaya

MALANG – Ribuan warga Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, dengan penuh antusias mengikuti rangkaian …

Kampung Iklim Lestari: Desa Senduro Jadi Model Nasional Ketahanan Iklim

LUMAJANG – Desa Senduro, Kabupaten Lumajang, menunjukkan komitmen luar biasa dalam menghadapi perubahan iklim melalui …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *