Satkamling Hidup, CCTV Aktif: Strategi Desa Mentoro Wujudkan Lingkungan Aman

JOMBANG – Pemerintah Desa (Pemdes) Mentoro, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan. Komitmen tersebut diwujudkan melalui pembentukan satuan keamanan lingkungan (Satkamling) di seluruh wilayah desa serta pengadaan sistem pengawasan berbasis teknologi berupa kamera pengintai atau Closed-Circuit Television (CCTV).

Kepala Desa Mentoro, Mahfudz Efendi, menjelaskan bahwa Satkamling telah terbentuk di 14 lingkungan rukun tetangga (RT). Setiap RT memiliki pos keamanan lingkungan (Poskamling) tersendiri. “Lokasinya terdapat di masing-masing RT serta enam sisanya di akses keluar masuk kampung,” terangnya.

Secara keseluruhan, terdapat 20 Poskamling yang tersebar di Desa Mentoro. Keberadaan pos ini tidak hanya berfungsi sebagai titik penjagaan keamanan, namun juga menjadi pusat kegiatan sosial warga. Tiap Poskamling telah dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti televisi, papan permainan catur dan karambol, bahkan dua di antaranya sudah memiliki akses wifi.

“Alhamdulillah, kemarin kami meraih juara harapan 1 Kapolres Award Desa Aman 2025. Penghargaan diserahkan bertepatan peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Pendopo Kabupaten Jombang, Selasa (1/7),” imbuh Mahfudz.

Selain memperkuat sistem keamanan konvensional, Pemdes Mentoro juga mengadopsi sistem pengawasan digital dengan memasang delapan kamera CCTV di titik-titik strategis. Upaya ini akan ditingkatkan melalui penganggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) untuk pemasangan CCTV tambahan di seluruh jalan masuk dan keluar kampung.

“Jumlah CCTV yang terpasang di wilayah desa juga bertambah melalui yang dimiliki warga secara pribadi dengan jumlah sekitar 14 CCTV,” tambahnya.

Langkah antisipatif ini terbukti efektif dalam menekan peluang tindak kriminalitas di wilayah desa. Poskamling yang aktif setiap malam juga menjadi simbol kebersamaan serta mempererat silaturahmi antarwarga.

Kebersamaan warga juga tercermin dalam dukungan logistik bagi petugas jaga. Camilan dan kopi yang tersedia di pos penjagaan berasal dari swadaya masyarakat. “Desa kami juga dikenal sebagai kampung martabak, para pedagang saat pulang jualan secara bergantian biasanya memberi martabak untuk warga di pos,” pungkasnya.

Redaksi03

About adminfahmi

Check Also

Optimalkan Peran LPM, Dinas PMD Buleleng Lakukan Monev ke Dua Desa

BULELENG – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Buleleng melalui Bidang Lembaga Kemasyarakatan Desa, …

Tiga Desa di Bulukumba Belum Rampungkan Perubahan RPJMDes, DPMD Tetapkan Tenggat 19 Juli

BULUKUMBA – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bulukumba terus mendorong percepatan penyelesaian dokumen …

Magelang Dilirik China untuk Kerja Sama Desa

KABUPATEN Magelang, Jawa Tengah, kini mendapat perhatian khusus dalam diplomasi bilateral Indonesia-China. Hal ini ditandai …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *