KISAH Prianto, seorang kuli bangunan asal Desa Slinga, Kecamatan Kaligondang, menjadi cerminan nyata bagaimana gotong royong antarpemerintah mampu menghadirkan perubahan signifikan bagi warga kurang mampu. Rumahnya yang sebelumnya masuk kategori Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), kini tengah dalam proses perbaikan berkat sinergi program dari desa, kabupaten, hingga provinsi.
Perasaan syukur itu disampaikannya langsung kepada Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif dan Wakil Bupati Dimas Prasetyahani dalam momen Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) dan peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 tingkat Kabupaten Purbalingga, pada Rabu (02/07/2025).
“Alhamdulillah, akhirnya rumah kami bisa diperbaiki. Penghasilan saya sebagai buruh bangunan sangat pas-pasan, tidak sanggup membiayai renovasi,” tutur Prianto dengan mata berkaca.
Sebanyak 16 unit RTLH di Desa Slinga menjadi sasaran perbaikan dalam program ini. Dana yang digunakan bersumber dari berbagai lapisan: Dana Desa, Bantuan Keuangan Kabupaten, hingga stimulan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Menurut Bupati Fahmi, inisiatif ini merupakan bukti bahwa gotong royong tidak hanya berhenti pada tataran retoris, tetapi dapat diwujudkan dalam program konkret dan kolaboratif.
“Kita ingin memastikan bahwa tidak ada warga Purbalingga yang tinggal di rumah tak layak. Program ini adalah bentuk kepedulian bersama untuk menjaga harkat dan martabat masyarakat,” ujar Bupati Fahmi.
Ia juga menekankan bahwa perbaikan RTLH adalah bagian dari misi besar menurunkan angka kemiskinan ekstrem, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan.
Peringatan HKG PKK ke-53 turut menegaskan pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam pembangunan sosial. Ketua TP PKK Kabupaten Purbalingga mendorong setiap desa untuk aktif menggalang potensi lokal, baik dari segi gotong royong tenaga, sumber daya, maupun edukasi masyarakat.
Wakil Bupati Dimas Prasetyahani dalam sambutannya juga menambahkan bahwa sinergi lintas sektor inilah yang menjadi kekuatan utama Purbalingga dalam menghadapi tantangan sosial dan ekonomi.
“Tanpa kolaborasi, kita tidak akan sampai pada tujuan besar: pemerataan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan,” tegasnya.
Redaksi01-Alfian