FESTIVAL Muharam 1447 Hijriah di Kabupaten Bondowoso tak hanya menjadi agenda keagamaan tahunan, tetapi juga ruang strategis untuk memperkuat ekonomi lokal. Pemerintah Kabupaten Bondowoso secara resmi membuka rangkaian festival ini melalui gebyar dan bazar UMKM yang digelar serentak di 23 kecamatan.
Salah satu gelaran yang menonjol berlangsung di Kecamatan Grujugan. Kegiatan yang dimulai sejak Jumat (27/06/2025) hingga Sabtu (05/07/2025) ini dipusatkan di halaman Kantor Kecamatan Grujugan. Festival tersebut tidak hanya menampilkan semangat syiar keislaman, tetapi juga menjadi panggung bagi pelaku UMKM dan seniman desa untuk tampil di tengah masyarakat.
Ketua Panitia Gebyar Muharam Kecamatan Grujugan, Adhi Purwo, menyampaikan bahwa kegiatan ini disusun dengan semangat kolaboratif. “Kami ingin menjadikan momen Muharam sebagai wahana edukasi keagamaan sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Beragam produk lokal seperti makanan olahan, kerajinan tangan, dan pakaian khas Bondowoso turut ditampilkan di area bazar. Tidak hanya itu, panggung kesenian juga diisi oleh pertunjukan islami dan pentas budaya lokal yang menggugah antusiasme warga.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa penguatan identitas keagamaan dan peningkatan ekonomi tidak harus berjalan sendiri-sendiri. Festival Muharam membuktikan bahwa keduanya bisa menyatu dalam satu panggung yang memberi manfaat luas bagi masyarakat.
Langkah ini sejalan dengan semangat pemerintah daerah untuk memajukan desa melalui pendekatan budaya dan keagamaan yang terintegrasi. Selain memperkuat ukhuwah islamiyah, Festival Muharam juga berhasil membuka ruang perputaran ekonomi baru di tingkat kecamatan.
Redaksi01-Alfian