PEMERINTAH melalui Kementerian Koperasi dan UKM tengah mempersiapkan peluncuran 92 koperasi desa dan kelurahan percontohan sebagai bagian dari program strategis nasional Koperasi Merah Putih (Kopdeskel Merah Putih). Koperasi ini akan menjadi model transformasi ekonomi komunitas yang berfokus pada kemandirian desa dan pemberdayaan usaha rakyat.
Peluncuran akan dilakukan secara nasional oleh Presiden Prabowo Subianto pada Jumat (19/07/2025) di Desa Bentangan, Klaten, Jawa Tengah, sebagai bagian dari komitmen pemerintah menjadikan koperasi sebagai fondasi ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan.
Menurut Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, koperasi percontohan ini bukan hanya unit usaha biasa, tetapi akan difungsikan sebagai pusat pembelajaran koperasi modern bagi desa dan kelurahan lain di sekitarnya.
Hingga Juni 2025, lebih dari 80.400 Kopdeskel Merah Putih telah terbentuk di 38 provinsi. Dari jumlah itu, 92 koperasi dipilih sebagai model awal untuk diuji coba secara intensif melalui pelatihan, pendampingan teknis, dan fasilitasi pembiayaan.
Pemerintah juga sedang menyusun modul pelatihan dan model bisnis standar, termasuk manajemen koperasi, pemasaran digital, dan sistem keuangan berbasis kebutuhan komunitas.
Program ini akan dibiayai oleh empat pilar keuangan: Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), LPDB KUMKM, Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Skema ini akan didukung dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang sedang difinalisasi sebagai landasan hukum penyaluran dana koperasi.
Dengan pendekatan ini, koperasi tidak hanya mengandalkan modal internal, tetapi mampu mengakses pembiayaan yang akuntabel dan berkelanjutan.
Lebih dari sekadar peluncuran, Kopdeskel Merah Putih dirancang sebagai ekosistem ekonomi lokal, berfungsi dalam pengadaan bahan pokok, penyaluran hasil pertanian, hingga pengembangan UMKM desa. Pendekatan ini sekaligus bertujuan memangkas rantai distribusi yang merugikan petani dan pelaku usaha kecil.
Ferry menyatakan, program ini sejalan dengan strategi nasional untuk menjadikan koperasi sebagai pilar utama ekonomi rakyat. Koperasi akan menjadi ruang produksi, distribusi, dan edukasi ekonomi yang melekat dalam kehidupan komunitas.
Redaksi01-Alfian