Related Articles
ADVERTORIAL — Momentum pergantian Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tak sekadar dirayakan secara seremonial, melainkan dimanfaatkan sebagai media edukatif yang memperkuat nilai-nilai keagamaan dalam diri anak-anak dan remaja. Salah satu contohnya tampak dalam kegiatan pawai obor yang digelar pada Minggu malam (29/06/2025) di kawasan Masjid Agung Sultan Sulaiman, Tenggarong.
Sekitar 270 peserta dari pelajar dan komunitas lokal terlibat dalam pawai yang menempuh jalur Masjid Agung–Jembatan Bongkok–Taman Tanjung, lalu kembali ke titik awal. Dengan membawa obor menyala, para peserta menunjukkan semangat yang membara dalam menyambut awal tahun Hijriah. Kegiatan ini bukan hanya menyemarakkan malam pergantian tahun, tetapi juga menjadi wahana pembelajaran moral dan spiritual yang efektif di ruang publik.
Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, yang hadir menyaksikan langsung kegiatan tersebut, memberikan apresiasi kepada Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kukar atas prakarsanya menyelenggarakan acara tersebut.
“Saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman dari PHBI Kukar yang telah mengambil inisiatif memberikan semangat kepada anak-anak kita dalam memperingati Tahun Baru Islam ini. Mudah-mudahan ini berkesan bagi mereka dan menumbuhkan semangat dalam menyemarakkan hari-hari besar keagamaan,” ujar Sunggono.
Ia juga menyoroti pentingnya kesederhanaan dalam merayakan tahun baru Islam, serta menekankan nilai substansi keagamaan sebagai fokus utama kegiatan.
“Tahun Baru Islam tidak harus dirayakan dengan euforia berlebihan. Cukup dengan ritual yang sederhana namun bermakna, Insya Allah akan lebih berkesan,” tambahnya.
Tidak hanya itu, Sunggono memberi perhatian serius terhadap aspek keselamatan peserta, khususnya anak-anak. Ia menegaskan perlunya pengawasan dari orang tua dan guru selama kegiatan berlangsung.
“Anak-anak harus berhati-hati membawa obor. Jangan sampai euforia membuat mereka bermain-main dan membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Peran orang tua dan guru sangat penting untuk memastikan keselamatan anak-anak selama kegiatan,” pesannya.
Pemerintah Kabupaten Kukar menilai bahwa kegiatan seperti pawai obor ini memiliki nilai ganda: sebagai sarana ekspresi keagamaan sekaligus instrumen pendidikan karakter berbasis spiritualitas Islam. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan dapat dikembangkan menjadi agenda tahunan yang tidak hanya meriah, tetapi juga konsisten dalam menyampaikan pesan edukatif dan membangun kesadaran keagamaan di kalangan generasi muda Kukar. []
Penulis: Hariyadi | Penyunting: Agus Riyanto