UPAYA Pemerintah Kabupaten Garut dalam menjadikan tiga desa sebagai percontohan nasional Koperasi Merah Putih (KMP) menunjukkan keseriusan daerah ini dalam menyambut transformasi ekonomi desa berbasis kelembagaan koperasi. Namun, di balik semangat tersebut, kesiapan sistemik dan dukungan berkelanjutan menjadi kunci untuk memastikan keberhasilan program ini secara menyeluruh.
Tiga desa di Garut yang saat ini mendapat pendampingan khusus untuk menjadi KMP percontohan nasional adalah Desa Jayaraga di Kecamatan Tarogong Kidul, Desa Sindanggalih di Kecamatan Karangpawitan, dan Desa Karamatwangi di Kecamatan Cisurupan. Pemerintah daerah melalui Dinas Koperasi dan UKM memberikan asistensi menyeluruh, termasuk dalam aspek regulasi, kelembagaan, hingga pengelolaan usaha koperasi.
Kepala Bidang Pemberdayaan pada Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Garut, Asep Mulyana, menyatakan bahwa proses pendampingan dilakukan agar ketiga koperasi desa tersebut benar-benar siap menjalankan peran strategis sebagai penggerak ekonomi desa yang dapat direplikasi secara nasional.
Langkah ini merupakan bagian dari persiapan lebih besar, yakni pembentukan KMP di 421 desa yang tersebar di 42 kecamatan di Kabupaten Garut, sebagai tindak lanjut dari program nasional pemberdayaan ekonomi desa melalui koperasi.
KMP Desa Karamatwangi bahkan telah menarik perhatian Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, yang melakukan kunjungan langsung untuk melihat potensi serta kesiapan lapangan. Interaksi antara pemerintah pusat dan masyarakat desa menjadi sinyal kuat bahwa KMP tak hanya program simbolik, melainkan sebuah gerakan ekonomi yang memerlukan kolaborasi lintas tingkatan pemerintahan.
Namun demikian, penguatan manajemen koperasi, kesiapan SDM lokal, serta keterjangkauan akses permodalan dan pasar masih menjadi tantangan riil di lapangan. Jika aspek-aspek ini tidak ditangani dengan pendekatan strategis dan berkelanjutan, predikat sebagai “desa percontohan” bisa kehilangan maknanya.
Garut memiliki peluang besar untuk menjadi wajah koperasi modern berbasis desa di tingkat nasional. Tetapi kesuksesan ini akan ditentukan oleh seberapa jauh desa-desa tersebut mampu menjadi contoh bukan hanya secara administratif, melainkan juga dalam praktik ekonomi yang berdaya dan inklusif.
Redaksi01-Alfian