Hanya berjarak sekitar 1,5 jam perjalanan menggunakan kapal cepat dari Jakarta, Pulau Karang Bongkok menyimpan kejutan dalam skala kecil namun memikat: Desa Laguna, sebuah destinasi resort dan ekowisata yang menawarkan pengalaman unik di atas pulau seluas hanya satu hektar, dikelilingi oleh 230 hektar atol alami dan laguna tropis.
Berbeda dengan konsep wisata massal, Desa Laguna menonjolkan pendekatan eksklusif dan ramah lingkungan. Pengunjung disuguhkan dengan panorama terumbu karang yang masih terjaga, air laut jernih, dan hamparan pasir putih yang menyatu dengan suasana tenang — sebuah kontras sempurna dari hiruk-pikuk ibu kota.
Kawasan atol di sekitar pulau membentuk laguna alami yang tidak hanya menjadi daya tarik visual, tetapi juga berfungsi sebagai ekosistem penyangga yang mendukung keanekaragaman hayati laut. Hal ini membuat Desa Laguna menjadi lokasi strategis bagi wisatawan yang ingin menikmati aktivitas seperti snorkeling, menyelam, dan kayaking dalam ekosistem laut yang relatif belum terjamah.
Dengan luas lahan yang terbatas, pengelolaan resort di Desa Laguna menekankan prinsip berkelanjutan, termasuk pembatasan jumlah pengunjung untuk menjaga kapasitas daya dukung alam. Strategi ini turut mendukung pelestarian lingkungan laut Kepulauan Seribu yang kini menjadi perhatian utama dalam pengembangan pariwisata berwawasan lingkungan.
Selain menjadi tempat berlibur, Desa Laguna juga mulai dikembangkan sebagai lokasi retreat dan edukasi konservasi. Para pengunjung tidak hanya datang untuk menikmati pemandangan, tetapi juga diajak mengenal lebih dalam bagaimana keterhubungan antara manusia dan laut harus dijaga secara seimbang.
Dengan konsep wisata yang memadukan kenyamanan, pelestarian alam, dan kedekatan geografis dengan Jakarta, Desa Laguna menjadi alternatif menarik bagi wisatawan urban yang mencari pengalaman otentik tanpa harus bepergian jauh.
Redaksi01-Alfian