Tradisi Ruwat Air Jadi Daya Tarik Wisata Budaya

TRADISI Ruwat Air kembali digelar di kawasan wisata Tirtosari View, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sebagai bentuk syukur masyarakat atas limpahan hasil panen sekaligus upaya merawat harmoni antara manusia dan alam. Digelar setiap tahun pada satu Suro dalam penanggalan Jawa, prosesi ini tak hanya mengandung makna spiritual, tetapi juga menjadi bagian penting dari strategi promosi wisata berbasis budaya lokal.

Prosesi dimulai dengan arak-arakan gunungan hasil bumi oleh warga setempat. Gunungan, yang berisi beragam hasil panen seperti padi, sayuran, dan buah-buahan, diusung keliling kampung sebelum dibawa menuju sumber mata air yang dikeramatkan di sekitar lokasi wisata Tirtosari View. Setelah doa bersama dan ritual penyucian, gunungan dibagikan kepada masyarakat sebagai simbol berkah dan kebersamaan.

Bagi masyarakat Lumajang, Ruwat Air bukan sekadar tradisi turun-temurun, melainkan bentuk penghormatan terhadap alam yang telah memberikan kehidupan. Dalam konteks kekinian, tradisi ini juga memperkuat daya tarik wisata daerah, terutama bagi wisatawan yang mencari pengalaman budaya otentik.

Penyelenggara wisata Tirtosari View menyebutkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pengunjung selalu meningkat saat digelarnya Ruwat Air. Tradisi ini menjadi magnet wisata tahunan yang memperkenalkan kekayaan budaya lokal sekaligus mendatangkan dampak ekonomi bagi pelaku UMKM dan masyarakat sekitar.

Tidak hanya atraksi budaya, Ruwat Air juga menegaskan pentingnya pelestarian lingkungan. Dalam setiap sesi prosesi, masyarakat diajak untuk menjaga kebersihan sumber air, hutan, dan area pertanian agar keseimbangan ekosistem tetap terjaga.

Pemerintah daerah pun menyambut baik pelaksanaan tradisi ini sebagai bentuk nyata sinergi antara pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lumajang menyatakan bahwa even tahunan seperti ini akan terus didorong dan difasilitasi agar dapat menjangkau audiens yang lebih luas, baik nasional maupun mancanegara.

Melalui perayaan yang menyatukan ritual dan kearifan lokal, Ruwat Air di Tirtosari View meneguhkan bahwa budaya bukan hanya warisan masa lalu, melainkan juga aset masa depan yang dapat menghidupi dan mengangkat harkat desa-desa wisata di Indonesia.

Redaksi01- Alfian

About redaksi01

Check Also

Unpatti Jadi Motor Inovasi Desa Wisata Rutong

 PATTTIMURA (Unpatti) Ambon, Maluku, melalui keterlibatan dua fakultas utamanya—Fakultas Perikanan dan Fakultas Pertanian—mengambil peran aktif …

Live-in Pelajar Ceko Angkat Potensi Budaya Desa Kalianyar

KUNJUNGAN belasan pelajar asal Republik Ceko ke Desa Kalianyar, Kecamatan Tamanan, Kabupaten Bondowoso, bukan sekadar …

SISPArda Kukar Dorong Partisipasi Masyarakat dalam Promosi Wisata

LANGKAH Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara (Dispar Kukar) dalam mengembangkan aplikasi berbasis digital bertajuk Sistem …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *