Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara
Related Articles
KETERGANTUNGAN pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah rawan bencana kini menjadi perhatian serius. Dalam upaya membangun kesiapsiagaan dan menjaga kesinambungan bisnis lokal, Rumah BUMN Gunungkidul menggelar sosialisasi mitigasi bencana khusus bagi pelaku usaha.
Sosialisasi ini melibatkan 15 pelaku UMKM dan digelar secara hybrid, dengan menghadirkan Edi Dwi Atmaja, M.Psi., Ketua Save Rescue Indonesia, sebagai narasumber. Ia menekankan bahwa pelaku UMKM tidak hanya menghadapi tantangan pasar dan produksi, tetapi juga ancaman bencana alam yang nyata.
“Kerentanan wilayah seperti Gunungkidul terhadap bencana gempa bumi, banjir, hingga angin puting beliung menuntut para pelaku usaha untuk memiliki perencanaan darurat yang matang. Bencana bukan sekadar risiko sosial, tapi juga risiko usaha,” ujar Edi dalam pemaparannya.
Dalam sesi pelatihan, peserta diajak memahami berbagai strategi mitigasi, termasuk pengamanan bangunan usaha, penataan ulang peralatan, digitalisasi dokumen penting, hingga penyusunan skenario evakuasi saat kondisi kritis.
Direktur Rumah BUMN Gunungkidul, Edhy Surbakty, menyatakan bahwa ketahanan terhadap bencana harus menjadi bagian dari sistem manajemen UMKM, bukan hanya reaksi ketika krisis terjadi.
“Banyak pelaku UMKM hanya berfokus pada produksi dan penjualan, padahal manajemen risiko adalah elemen penting. UMKM yang adaptif akan lebih berpeluang bertahan dan tumbuh secara berkelanjutan,” jelas Edhy.
Program ini tidak berdiri sendiri, melainkan menjadi bagian dari misi jangka panjang Rumah BUMN untuk memperkuat kapasitas UMKM lokal dalam menghadapi berbagai risiko eksternal. Edukasi semacam ini juga menjadi bentuk perlindungan ekonomi lokal yang berbasis pada pemberdayaan dan kesiapsiagaan.
Upaya sistematis ini diharapkan tidak hanya membangun pelaku usaha yang tangguh dalam menghadapi dinamika pasar, namun juga dalam menghadapi ancaman alam yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Mitigasi kini menjadi kunci utama dalam membentuk ekosistem usaha yang tangguh dan berkelanjutan.
Redaksi01- Alfian
