Festival Desa Wisata Didorong Jadi Agenda Bersama se-Madura

  PEMERINTAH Kabupaten Sumenep tengah menggagas sebuah langkah strategis dalam pengembangan pariwisata berbasis desa dengan mendorong Festival Desa Wisata menjadi agenda lintas daerah di Pulau Madura mulai tahun depan. Inisiatif ini dinilai sebagai peluang memperkuat kolaborasi antar-kabupaten guna mempercepat pembangunan pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep, Anwar Syahroni Yusuf, saat mewakili Bupati Sumenep dalam malam puncak Festival Desa Wisata Madura 2025 yang berlangsung di Jalan Dr. Soetomo, Sumenep, pada Sabtu malam (21/06/2025).

Menurut Anwar, festival desa wisata tidak hanya berfungsi sebagai ajang promosi destinasi lokal, tetapi juga menjadi sarana memperkuat identitas budaya dan solidaritas antarwilayah. “Tahun depan kami berkomitmen melibatkan seluruh kabupaten di Madura dalam penyelenggaraan festival ini. Ini bukan hanya soal pariwisata, tapi soal persatuan Madura dalam memajukan desanya,” ungkap Anwar.

Langkah ini dianggap strategis mengingat potensi wisata di Pulau Madura sangat beragam, mulai dari budaya, sejarah, hingga keindahan alam. Dengan skema festival bersama, masing-masing daerah dapat menampilkan ciri khas lokalnya dalam satu wadah terpadu.

Pengembangan festival lintas wilayah juga membuka ruang partisipasi lebih luas, tidak hanya dari masyarakat, tetapi juga dari pelaku UMKM, komunitas budaya, hingga investor lokal yang ingin berkontribusi dalam pengembangan desa wisata.

Pakar pembangunan lokal dari Universitas Trunojoyo Madura menilai bahwa perluasan festival semacam ini dapat mempercepat transformasi ekonomi desa berbasis sektor kreatif. “Dengan menyatukan kekuatan antarwilayah, Madura berpeluang memiliki kalender pariwisata yang lebih terstruktur dan berdampak jangka panjang,” ujarnya.

Sementara itu, masyarakat yang hadir dalam malam puncak festival memberikan sambutan positif terhadap gagasan ini. Selain menampilkan seni tradisi dan produk unggulan desa, acara tersebut juga menjadi wadah promosi sosial-budaya kepada wisatawan lokal dan luar daerah.

Rencana ini menandai sebuah perubahan paradigma: bahwa pembangunan desa tak hanya bersifat administratif, tetapi juga kultural dan kolaboratif. Jika terealisasi, Festival Desa Wisata se-Madura berpotensi menjadi magnet wisata baru yang memperkuat citra Pulau Garam sebagai destinasi unggulan nasional.

REDAKSI01-ALFIAN

About redaksi01

Check Also

BPD Didorong Jadi Pilar Penyeimbang Pemerintahan Desa

 BUPATI Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Indra Yasin, mengingatkan harmonisasi antara kepala desa dan badan permusyawaratan …

Pelantikan PABPDSI Jombang Perkuat Demokrasi Desa

KEHADIRAN Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Yandri Susanto, dalam pelantikan pengurus …

PABPDSI Rohul Dilantik, BPD Siap Jalankan Transformasi Desa

PELANTIKAN Pengurus Daerah Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia (PABPDSI) Kabupaten Rokan Hulu periode …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *