Event Desa, Jalan Baru Pemerataan Ekonomi Kukar

 DI BALIK keramaian panggung dan dentuman musik malam hari, gelaran Koba Fest 2 di Kota Bangun mengungkap potensi besar dari event desa sebagai alat distribusi ekonomi yang adil dan inklusif. Dalam konteks pembangunan daerah hulu Kutai Kartanegara (Kukar), kegiatan seperti ini menjadi lebih dari sekadar hiburan: ia adalah strategi pemerataan.

Anggota DPRD Kukar, Taufiq Ridiannur, dalam pernyataannya pada Jumat (27/6/2025), menekankan perlunya konsistensi pemerintah daerah dalam mendorong event-event wisata lokal sebagai motor penggerak ekonomi berbasis komunitas, terutama dengan melibatkan pelaku UMKM.

Menurutnya, keberhasilan Koba Fest 2, yang digelar selama tiga malam, menjadi contoh nyata bagaimana sektor pariwisata dapat memberi efek domino positif bagi sektor lain. Mulai dari pedagang makanan, pengrajin lokal, penyedia jasa transportasi, hingga seniman desa, semuanya mendapat ruang untuk tumbuh dan dikenal publik.

“Dampaknya langsung terasa di masyarakat. Ini bukan sekadar tontonan, tapi wadah nyata untuk menggerakkan ekonomi desa,” tegas Taufiq.

Selama ini, wilayah hulu Kukar kerap tertinggal dalam hal distribusi program wisata dan ekonomi kreatif. Pemerataan kegiatan seperti Koba Fest dinilai sebagai bentuk keadilan spasial—bahwa pembangunan tidak melulu terkonsentrasi di pusat atau daerah hilir.

Lebih jauh, acara seperti ini juga dinilai memperkuat identitas lokal. Festival budaya dan seni menjadi ruang ekspresi warga sekaligus media promosi keunikan desa yang potensial menjadi destinasi wisata alternatif.

Taufiq juga mendorong agar pemerintah kabupaten menetapkan kalender event tahunan desa yang terkoordinasi lintas kecamatan. Dengan demikian, efek ekonomi dan sosial dari kegiatan wisata tidak hanya terjadi sesekali, melainkan berlangsung sepanjang tahun dan menyentuh lebih banyak pelaku usaha lokal.

Di tengah isu ketimpangan pembangunan antara pusat dan daerah, inisiatif berbasis event desa seperti ini layak dijadikan prioritas. Terlebih, dengan dukungan penuh legislatif, peluang menuju pemerataan kesejahteraan di seluruh pelosok Kukar semakin terbuka lebar.

REDAKSI01-ALFIAN

About redaksi01

Check Also

25 Keluarga di Ulee Blang Terima BLT Dana Desa Juli–Agustus 2025

PEMERINTAH Desa Gampong Ulee Blang, Kecamatan Idi Rayeuk, kembali menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana …

Warga Wonokerto Pertanyakan Laporan Keuangan Desa

SUASANA hangat Desa Wonokerto, Kecamatan Leksono, mendadak berubah menjadi forum penuh tanya pada Selasa (12/08/2025) …

14 Desa di Sluke Resmi Miliki Koperasi Merah Putih Berbadan Hukum

PENGUATAN ekonomi desa di Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang, memasuki babak baru. Sebanyak 14 desa di …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *