ADVERTORIAL – Pelaksanaan Festival Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) 2025 tingkat SD/MI di Kabupaten Kutai Kartanegara mendapat perhatian khusus dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat. Kegiatan yang berlangsung pada 24 hingga 26 Juni 2025 itu tidak hanya dimaknai sebagai kompetisi, melainkan diharapkan menjadi ruang pembinaan karakter serta pengembangan bakat seni dan sastra para peserta didik.
Berlangsung di Aula Disdikbud Kukar, festival tersebut mengangkat tema “FLS3N 2025 adalah Ekspresi Seni, Inspirasi Negeri”. Sebanyak 91 siswa yang berasal dari 10 kecamatan di Kukar turut ambil bagian dalam ajang ini, termasuk dari wilayah Tenggarong, Anggana, Muara Jawa, Loa Kulu, hingga Samboja.
Plt. Kepala Seksi Penjaminan Mutu dan Kelembagaan SD Disdikbud Kukar, Al Adawiyah, menegaskan bahwa FLS3N menjadi bagian dari strategi pendidikan yang lebih luas, yang tidak hanya berfokus pada pencapaian juara, tetapi lebih kepada penguatan karakter peserta.
“FLS3N adalah media yang sangat baik untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter melalui ekspresi seni dan sastra. Harapan kami, anak-anak tidak hanya menampilkan bakat, tapi juga belajar tentang disiplin, kerja keras, dan rasa percaya diri,” jelasnya, Rabu (25/06/2025).
Ia menambahkan, seni memiliki peran penting dalam membentuk pribadi yang tidak hanya cerdas secara akademis, namun juga sehat secara emosional. Dalam jangka panjang, pihaknya berharap ajang ini mampu melahirkan generasi Kukar yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap nilai-nilai estetika dan budaya.
Al Adawiyah juga menjelaskan bahwa FLS3N merupakan pengembangan dari FLS2N yang selama ini telah dilaksanakan. Kini, cakupan program tersebut lebih luas, dengan skema penyelenggaraan secara bertingkat dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional.
“Ke depan, kami berharap pelaksanaan FLS3N semakin berkualitas dan merata di semua kecamatan. Kami juga ingin memperkuat pembinaan seni di sekolah-sekolah, agar setiap siswa punya kesempatan yang sama untuk berkembang,” ujarnya.
Ia pun mengajak seluruh pihak, mulai dari tenaga pendidik hingga orang tua siswa, untuk berperan aktif dalam mendukung potensi seni anak-anak di lingkungan sekolah maupun di rumah.
“Kami ingin menegaskan bahwa pendidikan seni bukan pelengkap, melainkan bagian penting dari proses tumbuh kembang anak secara menyeluruh,” tegas Al Adawiyah.
Melalui penyelenggaraan FLS3N yang berbasis kolaborasi dan pembinaan jangka panjang, Disdikbud Kukar menaruh harapan besar agar ajang ini menjadi titik tolak pembinaan seni dan sastra yang berkesinambungan. Diharapkan pula, FLS3N mampu menjadi wadah munculnya generasi berbakat yang kelak bisa mengharumkan nama Kukar hingga kancah nasional.[]
Penulis: Hariyadi | Penyunting: Agus Riyanto