Desa Jadi Garda Pangan Nasional Lewat Sinergi Jaksa dan Pemerintah

TANGERANG — Komitmen untuk menjadikan desa sebagai kekuatan utama dalam ketahanan pangan nasional semakin nyata melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Tangerang, Kejaksaan Tinggi Banten, dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), pada Rabu (25/06/2025) di Desa Sarakan, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang.

Langkah ini menjadi bagian dari implementasi program Jaksa Garda Desa, yang mengedepankan sinergi antara penegakan hukum, pemberdayaan desa, dan pengembangan ekonomi lokal berbasis pertanian. MoU tersebut mencakup pemanfaatan lahan seluas 1,5 hektar yang disediakan pemerintah daerah untuk pengembangan pertanian terpadu dan digital.

Acara ini dihadiri oleh Menteri Desa PDTT Yandri Susanto, Gubernur Banten Andra Soni, Bupati Tangerang Mochamad Maesyal Rasyid, dan Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan Agung RI Hendra Mantovani.

Dalam sambutannya, Hendra Mantovani menyoroti rendahnya kontribusi pangan lokal di Provinsi Banten yang baru mencapai 5 persen. Melalui program ini, ditargetkan produksi pangan lokal dapat ditingkatkan hingga 20 persen. Ia menyebut bahwa program ini juga merupakan bagian dari percepatan pelaksanaan Astacipta Program Prabowo menuju Indonesia Emas 2045.

“Desa bukan sekadar bagian dari wilayah administratif, tapi pusat kekuatan pangan nasional jika dikelola dengan benar,” kata Hendra.

Menteri Desa PDTT, Yandri Susanto, mengapresiasi inisiatif ini dan menekankan pentingnya mengangkat desa dari peran pasif menjadi pelaku aktif dalam pembangunan ekonomi. Menurutnya, pelatihan, pendampingan, serta akses pasar harus menjadi satu kesatuan agar desa benar-benar sejahtera dari hasil buminya.

Adapun isi MoU mencakup penyediaan alat dan prasarana pertanian, pendampingan dari jaksa dan ahli, pembukaan akses distribusi ke pasar, serta digitalisasi proses produksi demi meningkatkan transparansi dan efisiensi.

Gubernur Banten, Andra Soni, menyebut program ini sebagai pengungkit utama untuk mencapai target produksi gabah provinsi sebesar 1,8 juta ton per tahun. Ia juga menyampaikan bahwa efek positif dari kebijakan Presiden Prabowo Subianto mulai dirasakan secara konkret oleh masyarakat desa.

Bupati Tangerang, Mochamad Maesyal Rasyid, menambahkan bahwa uji coba pertanian yang telah dilakukan di beberapa titik menunjukkan hasil yang menggembirakan. Dengan potensi pasar lokal yang kuat, tantangan selanjutnya adalah menjaga kesinambungan dan efisiensi produksi.

REDAKSI01-ALFIAN

About redaksi01

Check Also

Grebek Gunungan Tape Meriahkan Desa Tawaran

TUBAN – Ribuan warga memadati Lapangan Desa Tawaran, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban, untuk menyaksikan kemeriahan …

Bumdes Bugbug Bangkrut, Warga Laporkan Ketua dan Perbekel ke Kejaksaan

AMLAPURA – Ratusan warga Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Karangasem, Jumat …

Desa Tanpa Pemimpin, Balai Desa Pekalangan Sepi Aktivitas

BONDOWOSO – Sejumlah pemuda Desa Pekalangan, Kecamatan Tenggarang, mendatangi gedung DPRD Bondowoso pada Kamis (19/6/2025), …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *