JAKARTA — Komisi VI DPR RI menegaskan bahwa koperasi memiliki peran strategis dalam membentuk fondasi ekonomi rakyat. Pandangan ini didasarkan pada nilai-nilai gotong royong dan solidaritas sosial yang telah menjadi bagian dari budaya komunal masyarakat Indonesia.
Dalam pernyataan resminya, anggota Komisi VI menyampaikan bahwa sistem koperasi bukan hanya sebagai alternatif ekonomi, tetapi sebagai model utama dalam membangun ekonomi kerakyatan yang inklusif dan berkeadilan. “Koperasi itu selaras dengan karakter bangsa yang menjunjung tinggi kebersamaan. Karena itu, koperasi harus diperkuat, bukan hanya secara kelembagaan, tetapi juga regulasinya,” ujar salah satu anggota Komisi VI DPR.
Apa yang menjadi perhatian utama DPR? Kebutuhan akan pembaruan kebijakan yang mendukung koperasi tumbuh secara profesional dan adaptif terhadap dinamika pasar. DPR menilai koperasi masih menghadapi berbagai kendala dalam penguatan manajemen, akses pembiayaan, dan perlindungan hukum.
Siapa yang terlibat dalam upaya ini? Komisi VI DPR bersama Kementerian Koperasi dan UKM, serta para pelaku koperasi dari berbagai daerah menjadi garda depan dalam mendorong penguatan ekosistem koperasi nasional.
Di mana penguatan koperasi ini perlu dilakukan? Tidak hanya di daerah pedesaan sebagai basis ekonomi masyarakat, tetapi juga di wilayah perkotaan yang kini mulai menunjukkan tren peningkatan koperasi berbasis komunitas digital dan sektor kreatif.
Kapan penguatan ini didorong? Meskipun tidak disebutkan tanggal pasti dalam pernyataan tersebut, dorongan Komisi VI DPR saat ini dinilai sangat relevan di tengah upaya pemerintah membangun ekonomi berkelanjutan pascapandemi dan dalam menyongsong pembangunan desa yang lebih mandiri.
Mengapa koperasi dianggap penting? Karena koperasi memberikan alternatif model ekonomi yang menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan individu, serta memungkinkan pemerataan kesejahteraan melalui sistem kepemilikan bersama.
Bagaimana langkah selanjutnya? DPR menyarankan adanya evaluasi menyeluruh terhadap UU Perkoperasian, insentif fiskal bagi koperasi aktif, serta integrasi koperasi dalam kebijakan strategis nasional seperti ketahanan pangan dan penguatan UMKM.
Redaksi01-Alfian